Pakualaman,REDAKSI17.COM – Jogjavaganza kembali digelar untuk kedelapan kalinya. Rangkaian kegiatan secara resmi dibuka pada Selasa (11/11/2025) malam di Fortuna Suites Hotel Yogyakarta. Agenda tahunan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat jejaring bisnis pariwisata sekaligus mempromosikan berbagai destinasi unggulan di Kota Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan bahwa Jogjavaganza 2025 bertujuan memfasilitasi pelaku usaha pariwisata agar dapat memperluas jaringan dan menjalin kemitraan baru melalui kegiatan Business to Business (B2B). Peserta yang terlibat meliputi hotel, biro perjalanan wisata, objek wisata, restoran, hingga pusat oleh-oleh, jumlahnya ada 60 seller dan 30 buyer.
“Jogjavaganza merupakan salah satu kegiatan promosi pariwisata Pemerintah Kota Yogyakarta yang digelar bersama BP2KY. Tujuannya memperkuat promosi, memperluas jejaring antar pelaku industri pariwisata, dan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung, terutama pada masa low season seperti saat ini,” ujar Wahyu.

Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat mempertemukan buyer dari berbagai daerah dengan pelaku usaha pariwisata lokal (seller), sehingga menghasilkan kerja sama konkret dan peluang bisnis baru. Melalui kegiatan ini, pelaku usaha yang sebelumnya terbatas dalam promosi dapat dikenal lebih luas.
“Kami terus berupaya mempertahankan tingkat kunjungan wisatawan sekaligus memperpanjang rata-rata lama tinggal mereka. Harapannya, Jogjavaganza juga dapat menghasilkan publikasi positif melalui partisipasi para influencer di media sosial,” imbuh Wahyu.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Dinas Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Kami juga berterima kasih kepada para buyer yang datang, tidak hanya dari Pulau Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta, tetapi juga dari Bali dan Kalimantan. Ini menunjukkan bahwa daya tarik pariwisata Yogyakarta semakin luas,” tutur Wawan.

Ia berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan lebih sering. Untuk mendorong kunjungan wisatawan ke Yogyakarta secara berkelanjutan. Sehingga bisa semakin stabil dalam kurun waktu satu tahun.
“Idealnya Jogjavaganza bisa digelar dua kali setahun agar semakin banyak buyer yang datang. Potensi pariwisata Yogyakarta sangat besar, dan dengan kegiatan seperti ini, dampaknya bisa semakin terasa bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Salah satu buyer, Tan Lili dari Balikpapan, Kalimantan Timur, mengaku sudah dua kali mengikuti Jogjavaganza. Ia menilai kegiatan ini sangat penting untuk memperbarui informasi dan menjalin kerja sama dengan pelaku pariwisata di Yogyakarta.
“Pertama kali saya ikut tahun 2022, dan sekarang ikut lagi karena pertumbuhan wisata di Yogyakarta luar biasa pesat. Dua bulan saja tidak ke sini, sudah ada wisata baru. Jadi memang kita harus terus update,” ujar Tan Lili.

Menurutnya, Jogjavaganza menjadi wadah penting untuk mempertemukan buyer dengan berbagai pihak di Yogyakarta.
“Kegiatan ini membantu kami mengenal langsung stakeholder seperti hotel, travel agent, dan restoran. Itu sangat dibutuhkan, meskipun kami sudah ada pengalaman bekerja sama dengan agen perjalanan lokal di Yogyakarta, tapi memperluas jaringan seperti ini penting,” pungkasnya.


