Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo () membuka kata-kata ihwal Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dilaporkan relawan Anies Baswedan ke Ombudsman lantaran membatalkan izin acara diskusi pada Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kota Bandung, Jawa Barat.
Jokowi menilai Bey miliki alasan di area area balik setiap kebijakan yang dimaksud diambilnya. Dia meyakini ada payung hukum yang dimaksud digunakan mengatur terkait hal tersebut.
Jokowi pun mempersilakan anak buahnya itu menjelaskan dalam proses hukum dalam Ombudsman.
“Kenapa keluar kebijakan-kebijakan seperti itu, pasti ada alasannya, pasti ada payung hukum aturannya, pasti ada. Saya yakin,” kata Jokowi di area dalam Indramayu, Jumat (13/10).
Dalam kesempatan yang hal itu sama, Bey mengapresiasi langkah relawan Anies melaporkannya ke Ombudsman. Dia menilai upaya hal yang merupakan langkah yang itu tepat jika rakyat menemukan dugaan maladministrasi.
Bey menyatakan akan hadir jika dipanggil Ombudsman. Dia berencana menjelaskan semua tentang polemik pembatalan acara diskusi Anies.
“Sudah benar yang tersebut dikerjakan itu. Nanti kami akan jelaskan ke Ombudsman,” ujarnya.
Sebelumnya, acara diskusi yang mana mana akan dihadiri oleh calon calon presiden Anies Baswedan pada Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Minggu (8/10), dibatalkan.
Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq mengatakan ada pegawai Dinas Pariwisata juga Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat yang dimaksud dimaksud membatalkan sepihak acara tersebut. Padahal, panitia telah terjadi terjadi mengantongi izin dari dinas tersebut.
Relawan Anies menyeret pembatalan izin itu ke jalur hukum. Kelompok Change Indonesia mengadukan Pemprov Jabar ke Ombudsman.
“Yang kami adukan persoalan diskriminasi, kesewenang-wenangan, tiada profesional lalu juga persoalan pusat belanja administrasi oleh sebab itu membatalkan acara secara semena-mena yang dimaksud yang disebut sudah kami urus izinnya,” ujar Presidium Change Indonesia Eko Arif Nugroho pada area kantor Ombudsman Jawa Barat, Bandung, Kamis (12/10) dilansir detikcom.
Red
