Presiden Indonesia Joko Widodo () mengungkapkan cerita di tempat tempat balik penetapan Hari Santri yang tersebut mana disahkan pada 2015.
Cerita itu muncul saat Jokowi pidato pada tempat Peringatan Hari Santri 2023 dalam Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10). Ia mengatakan pada 2015, sempat mengunjungi salah satu pondok pesantren dalam dalam Malang.
“Saya masuk ke pondok pesantren pada area Kabupaten Malang, juga ada usulan saat itu dari para kyai serta para santri untuk memutuskan adanya hari santri, tapi saat itu saya belum presiden,” ujar Jokowi.
Dia tak merinci waktu pasti kunjungan tersebut. Namun, di dalam dalam tahun sebelumnya yakni pada 2014 Jokowi menang dalam pemilihan presiden juga baru dilantik menjadi orang nomor satu pada area RI pada Oktober 2015.
Usai resmi menjadi presiden, Jokowi mengatakan usulan dari Malang itu dikaji ditindaklanjuti pemerintah.
“Kemudian kita putuskan adanya Hari Santri lewat Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 sejak itulah kita punya Hari Santri,” kata dia lagi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung Indonesia sebagai salah satu negara mayoritas muslim dalam dunia mempunyai 36 ribu pondok pesantren.
Angka itu, menurut dia, menjadi kekuatan besar, penentu masa depan bangsa, penentu lompatan bangsa, dan juga juga penentu keberhasilan cita-cita bangsa.
“Santri adalah pilar kekuatan bangsa, santri fondasi kekokohan bangsa, kemudian ini sudah terbukti sejak zaman perjuangan kemerdekaan,” kata Jokowi lagi.