Home / Nasional / Kabar Baik Bagi Dosen dan Guru Honorer, Masa Depan Jadi Lebih Cerah

Kabar Baik Bagi Dosen dan Guru Honorer, Masa Depan Jadi Lebih Cerah

Kabar Baik Bagi Dosen lalu Guru Honorer, Masa Depan Jadi Lebih Cerah

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Tenaga non ASN/honorer dalam seluruh unit kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, kemudian Teknologi (Kemendikbudristek), baik dosen maupun guru menjadi perhatian khusus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara lalu Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, kelompok ini akan diutamakan dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024.

“Ada beberapa poin penting yang digunakan digunakan menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non ASN/honorer pada seluruh unit kerja Kemendikbudristek, selain tentu formasi dalam skema luas dalam dunia lembaga lembaga pendidikan yang tersebut dimaksud juga tersebar pada area Pemda,” kata Anas usai bertemu Mendikbudristek Nadiem Makarim, Senin (1/4/2024).

Total formasi CASN di tempat tempat Kemendikbudristek adalah 40.541 meliputi 15.462 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) juga 25.079 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Kedua, pemenuhan kebutuhan SDM pada lingkungan perguruan tinggi, termasuk para dosen. Anas mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, alokasi formasi untuk dosen pada perguruan tinggi negeri sangat terbatas. Padahal, di dalam tempat sisi lain, jumlah total total mahasiswa terus meningkat.

“Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan mampu optimal. Sudah kami diskusikan detil dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran tentang beberapa teknis seleksi agar sanggup jadi menyerap total formasi dosen secara optimal,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut. Ketiga, adalah pemenuhan formasi untuk penempatan pada Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Anas, arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 adalah fokus pada pelayanan dasar, yaitu guru serta tenaga kesehatan. Kemudian seoptimal mungkin menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN dalam instansi pemerintah.

Arah kebijakan selanjutnya adalah dengan merekrut talenta-talenta baru (fresh graduate) melalui seleksi CPNS. Terakhir, mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang digunakan akan terdampak oleh perubahan fundamental digital.

Sementara itu, Menteri Nadiem menambahkan, penuntasan tenaga non-ASN/honorer juga juga pemenuhan kebutuhan formasi pada perguruan tinggi negeri yang tersebut mana sudah sangat mendesak. Sebab dalam 10 tahun terakhir penambahan alokasi formasi sangat terbatas, sedangkan gelombang pensiun tenaga lembaga institusi belajar sangat besar kemudian kebutuhan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah keseluruhan total mahasiswa.

Kemudian pemenuhan tenaga kesehatan pada dalam prasarana kesehatan Kemendikbudristek, antara lain klinik, poliklinik, rumah sakit pendidikan, serta rumah sakit gigi kemudian juga mulut dalam lingkungan perguruan tinggi negeri.

“Kebutuhan memang sudah cukup darurat ya kebutuhan kita untuk formasi dosen. Jadi ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas institusi belajar tinggi kita dan juga juga juga meningkatkan kualitas kinerja kementerian kita juga,” pungkasnya

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *