Jakarta,REDAKSI17.COM – Kabar buruk melanda Jepang. Mata uang Yen melemah ke level terendah sejak 1986 terhadap dolar AS Rabu.
Sebenarnya Yen dilemahkan oleh kebijakan moneter Negeri Sakura yang dimaksud longgar. Kejadian ini pun memicu spekulasi mengenai intervensi baru akan dijalankan pihak berwenang.
Yen sendiri merosot hingga 160,75 terhadap dollar AS, sebelum mengurangi sebagian penurunannya, ke 160,39. Level ini terakhir terlihat di area dalam Desember.
“Ada kemungkinan bahwa para tukang jualan berupaya untuk menggalakkan yen lebih tinggi lanjut rendah dalam upaya baru untuk menguji tekad pemerintah Jepang,” kata analis pasar David Morrsion di tempat area Trade Nation, dikutip Kamis (27/6/2024).
Sebelumnya pejabat mata uang utama negeri Asia itu sudah mengucurkan miliaran dana untuk membantu yen setelah mencapai level terendah dalam 34 tahun dalam 160,17 pada akhir April. Namun dengan efek terbatas.
“Jika Kementerian Keuangan Jepang melihat intervensi valuta asing (valas) sebagai pemborosan uang, maka merek mungkin akan membiarkan yen terus melemah,” kata Direktur Riset XTB Kathleen Brooks dimuat AFP.
“Dan, menyerahkannya kepada BOJ (Bank of Japan) pada akhir bulan Juli untuk meningkatkan yen dengan pengetatan kebijakan moneter,” tambahnya lagi.
Jepang sendiri sudah menaikkan suku bunga tahun ini ke kisaran 0 hingga 0,1%, juga mengakhiri kebijakan suku bunga negatif sejak Maret. Sementara suku bunga AS sendiri berada dalam kisaran 5,25% hingga 5,5%.
Ini memproduksi pemodal berbondong-bondong mencari imbal hasil yang dimaksud mana lebih besar lanjut tinggi pada aset dolar. Sehingga menaikkan nilai mata uang terhadap yen.
Ada kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut banyak lanjut dari Bank of Japan pada akhir Juli, yang digunakan hal tersebut dapat membantu menyokong yen. Namun reli yang dimaksud bertahan lama kemungkinan akan memerlukan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Sementara itu, menanggapi penurunan ini, pejabat tinggi keuangan Jepang, Masato Kanda, mengatakan bahwa pemerintah sangat prihatin. Ia pun berjanji bahwa pemerintah akan menanggapi setiap pergerakan berlebihan, sebagaimana dimuat Financial Times (FT).
Pemerintah Jepang diyakini tiada ingin membiarkan mata uangnya jatuh terlalu sangat terpencil oleh sebab itu melemahnya yen telah lama diimplementasikan menaikkan biaya hidup. Diketahui Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida tengah berusaha mengumpulkan dukungan menjauhi pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal pada bulan September.
Sebenarnya Yen bukan satu-satunya mata uang negara besar Asia yang mana merosot kemarin. Yuan China juga berada di dalam area titik terendah selama berbulan-bulan, di dalam area mana kemarin merosot ke level terendah tujuh bulan di tempat tempat 7,2671 per dolar.