Home / Ekobis / Kabar Buruk dari Jerman, Permintaan Manufaktur Menurun

Kabar Buruk dari Jerman, Permintaan Manufaktur Menurun

Kabar Buruk dari Jerman, Permintaan Manufaktur Menurun

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Pesanan pabrik dari Jerman secara tak terduga turun pada Maret. Fenomena ini menunjukkan kelemahan yang dimaksud terus-menerus terjadi pada sektor khusus dalam area jerman dibandingkan dengan perbaikan perekonomian secara tambahan luas.

Data Kantor Statistik Federal pada Selasa (7/5/2024) menyebut pesanan pabrik dalam Jerman turun 0,4% month-over-month pada Maret 2024. Ini menyusul penurunan 0,8% yang tersebut dimaksud direvisi ke bawah pada Februari, lalu lebih tinggi tinggi buruk dari perkiraan ekonom sebesar 0,4%.

Di sektor manufaktur, pesanan pesawat terbang, kapal laut, kereta api menyusut 2,3%. Pesanan untuk pembuatan barang logam fabrikasi juga lebih besar tinggi rendah yakni -4,5%.

Sebaliknya, peningkatan pesanan baru terjadi pada industri otomotif (1,1%) lalu manufaktur peralatan listrik (5,9%). Selain itu, pesanan baru untuk barang modal serta setengah jadi turun 0,4% namun pesanan untuk sektor barang konsumsi naik 0,7%.

Pesanan domestik turun 3,6% sementara pesanan luar negeri melonjak 2%. Pesanan dari kawasan euro meningkat 10,6% sementara pesanan dari luar kawasan euro turun 2,9%.

Data hal itu menunjukkan rapuhnya negara dengan dunia perniagaan terbesar di tempat area Eropa. Meskipun demikian, prospeknya secara keseluruhan membaik setelah kontraksi pada akhir tahun 2023.

Manufaktur, yang mana memainkan peran tambahan besar besar di area area Jerman dibandingkan negara-negara lain di tempat tempat kawasan ini, masih bermasalah. Survei yang dimaksud dimaksud dijalani oleh S&P Global menunjukkan sektor ini masih terperosok dalam kontraksi pada April, sementara aktivitas jasa tumbuh pada tingkat tercepat dalam 10 bulan.

Pabrik-pabrik terkendala oleh lemahnya permintaan global kemudian tingginya suku bunga, sehingga membebani investasi. Industri padat energi seperti sektor kimia juga menderita oleh sebab itu tarif yang digunakan itu lebih lanjut besar tinggi akibat perang Rusia dalam Ukraina.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *