Kulon Progo,REDAKSI17.COM—Sebanyak 40 peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Diklat DIY) disambut hangat di Kabupaten Kulon Progo. Acara yang berlangsung di Aula Adikarto, Komplek Pemda Kulon Progo ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman kepemimpinan para administrator melalui studi lapangan, Rabu, (6/8/2025).
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM Kabupaten Kulon Progo, Heri Darmawan, A.P., M.M., mengucapkan terima kasih karena Kulon Progo dipercaya sebagai lokasi studi lapangan. Ia menjelaskan bahwa Kulon Progo saat ini tengah menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks.
“Kabupaten Kulon Progo saat ini sedang menghadapi dua realitas yang berjalan beriringan. Di satu sisi, kami mendorong percepatan pembangunan kawasan strategis seperti Yogyakarta International Airport (YIA), infrastruktur jalan, pariwisata, dan pengembangan kawasan ekonomi baru,” jelas Heri.
Heri menambahkan, para peserta dapat mempelajari berbagai isu penting, seperti pengembangan kawasan lahan kritis dan konservasi di Pegunungan Menoreh, pengendalian alih fungsi lahan produktif, serta model ekonomi sirkular dan pertanian ramah lingkungan.
“Sebagai pemimpin birokrasi, baik sekarang maupun nanti, Bapak/Ibu punya tanggung jawab yang luar biasa besar untuk menjadi pengarah arah kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan,” pesan Heri. Ia berharap peserta dapat memanfaatkan waktu pelatihan dengan baik untuk memperkaya bekal kepemimpinan mereka.
Kepala Badan Diklat DIY, Amin Purwani, S.E., M.Ec. Dev., menjelaskan bahwa peserta PKA berasal dari berbagai daerah, termasuk Jepara, Sumenep, Tabalong, Merauke, Bangkalan, serta beberapa kabupaten di DIY. Menurutnya, pelatihan ini memfasilitasi peserta untuk mengaktualisasikan pembelajaran kepemimpinan dalam merumuskan pemecahan masalah guna meningkatkan kinerja organisasi.
“Peserta bekerja secara kelompok memberikan solusi organisasi, dan secara individu melakukan listen-learn untuk penerapan kepemimpinan,” ujar Amin.
Dalam wawancara terpisah, Amin menjelaskan bahwa studi lapangan ini mencakup tahapan identifikasi masalah, perumusan solusi inovatif, dan advokasi. Untuk PKA Angkatan III tahun 2025 ini, lokus studi lapangan berfokus pada Dinas Pertanahan dan Tata Ruang serta Dinas Lingkungan Hidup.
“Dengan PKA ini, mudah-mudahan para peserta mendapatkan informasi dan data kondisi yang baik terkait lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo. Sehingga nantinya peserta memiliki gambaran advokasi, dan ketika terjadi permasalahan di kemudian hari, akan memiliki solusi yang bisa disampaikan melalui perangkat daerah pengampu atau pihak terkait lingkungan hidup,” pungkas Amin.