Home / Politik / Kader PPP Jakarta Kritik Rommy

Kader PPP Jakarta Kritik Rommy

JAKARTA,REDAKSI17.COM – Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bereaksi atas pernyataan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Rommy), yang kerap memberikan pernyataan soal calon ketua umum mendatang.

Diketahui, dalam Muktamar X PPP pada April 2025, PPP akan membahas sosok calon Ketum PPP dan arah politik untuk Pemilu 2029 mendatang.

Sekretaris DPC PPP Jakarta Pusat, Sanusi Flamboyan, memberikan tanggapan tajam atas langkah-langkah politik Rommy tersebut.

Dia mengritik pernyataan Rommy soal sosok yang potensial menjadi Ketum PPP berikutnya.

“Emang nggak ada kerjaan ya Rommy? Kasak-kusuk terus menjelang Muktamar. Kami yang punya hak suara di Muktamar santai-santai aja,” kata Sanusi, Sabtu (4/1/2024).

Menurutnya, memang wajar adanya usulan calon Ketum, tetapi kerap berbicara di media dianggap terlalu berlebihan. Sanusi merasa, PPP tengah membuka lapak sosok Ketum.

“PPP seolah-olah nggak punya kader berkualitas lagi sampai diasong ke sana-sini. Bukannya mikirin bagaimana PPP bangkit di Pemilu besok, Rommy malah sibuk dagang,” kritik Sanusi.

Dia pun mengingatkan rekam jejak Rommy yang dinilai penuh kontroversi, termasuk saat mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sikap ini justru menyebabkan PPP dianggap bertentangan dengan aspirasi umat Islam.

“PPP ini jelas partai Islam, tapi dulu mendukung pemimpin non-Muslim. Dampaknya, PPP sampai hari ini dimusuhi umat,” tuturnya.

Sanusi juga menyentil keterlibatan Rommy dalam kasus korupsi yang berujung penangkapan oleh KPK pada 2019.

Dia beranggapan kasus itu menyebabkan kerugian besar bagi partai.

“PPP hancur di Pemilu 2019. Kursi DPRD Jakarta dari 10 kursi hilang, tinggal satu kursi saja,” ungkapnya.

Sanusi meminta kader PPP di seluruh Indonesia tidak terpancing oleh manuver politik Rommy.

“Sudah nggak mungkin jadi Ketua Umum lagi, malah sibuk cari wayang yang bisa dia setir. Jangan terpengaruh sama manuvernya,” tutup Sanusi.

Sanusi menyebutkan perlunya pemimpin yang benar-benar bekerja untuk membangkitkan PPP, bukan yang sibuk menjalankan agenda pribadi.

Muktamar X PPP pada April mendatang menjadi momentum penting bagi partai untuk menentukan arah perjuangan menuju Pemilu 2029.

“PPP ini milik umat, bukan alat politik segelintir orang,” pungkasnya.

Dikutip dari Tribunnews, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan empat nama tokoh yang masuk dalam bursa calon Ketua Umum PPP jelang Muktamar pada 2025 mendatang.

Mereka adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih Taj Yasin dan kader PPP Sandiaga Uno.

Lalu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurrachman.

“Saya mendapat suara dari berbagai whatsapp group yang saya ikuti di internal Partai Persatuan Pembangunan, sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama,” kata Rommy.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *