Bantul (8/11/2025) REDAKSI17.COM – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan pentingnya ketangguhan ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Selain itu, kolaborasi dan transformasi digital sangat diperlukan agar UMKM menjadi pilar utama ekonomi DIY. Pesan tersebut disampaikan Sri Sultan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY Tahun 2025 di Ruang Yudhistira, Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (8/11).
Musda IX KADIN DIY dihadiri oleh Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Organisasi KADIN Indonesia Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, WKU Wilayah Jawa 2 (Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur) KADIN Indonesia Irwan Ardi Hasman, Ketua Umum KADIN DIY GKR Mangkubumi, serta jajaran dewan penasihat, dewan pertimbangan, pengurus, dan perwakilan KADIN kabupaten/kota se-DIY. Hadir pula Forkopimda DIY, pejabat di lingkungan Pemda DIY, perwakilan asosiasi, serta himpunan pengusaha.
Sri Sultan menyampaikan tema Musda kali ini, “Memperkokoh Ketangguhan Ekonomi DIY”, sangat relevan dengan arah pembangunan ekonomi daerah ke depan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka statistik, tetapi harus mencerminkan ketangguhan dan kesejahteraan masyarakat.
“Tema Musda IX KADIN DIY ini mengandung kesadaran, bahwa pertumbuhan saja tidak cukup jika tidak berakar pada ketangguhan. Kita tidak hanya ingin tumbuh tinggi, tetapi kuat menahan badai. Kita ingin, DIY bukan sekadar relevan secara angka, tetapi berarti dalam kehidupan warganya,” tegas Sri Sultan.
Gubernur menjelaskan, lebih dari 98 ribu unit Industri Kecil dan Menengah (IKM) di DIY menjadi penopang utama perekonomian daerah. Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya berasal dari sektor pangan, disusul logam dan kerajinan. Struktur ekonomi berbasis UMKM inilah yang dinilai menjadi fondasi penting ketahanan ekonomi daerah.
Meski demikian, Sri Sultan mengingatkan globalisasi, digitalisasi, krisis pasca pandemi, dan perubahan iklim menjadi tantangan baru yang menuntut adaptasi cepat serta strategi inovatif. Ia menilai, pelaku UMKM tidak cukup hanya diberi ruang, tetapi juga perlu pendampingan berkelanjutan serta dilibatkan dalam perencanaan ekonomi daerah.
“KADIN harus menjadi arsitek konektivitas ekonomi daerah. Bukan hanya rumah bagi kekuatan modal, tetapi juga jembatan antara inovasi industri dan ketangguhan UMKM serta koperasi,” ujar Sri Sultan.
Lebih lanjut, Sri Sultan menekankan bahwa transformasi digital harus bersifat inklusif dan tidak menciptakan kesenjangan antara pelaku usaha besar dan kecil. Teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan big data perlu diterjemahkan menjadi teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan usaha.
“Serat Wedhatama mengingatkan, ngèlmu iku kalakone kanthi laku. Pengetahuan, termasuk teknologi, harus diterapkan. Pendampingan teknologi bagi IKM tidak cukup satu pelatihan, tetapi harus menjadi sistem mentoring berkelanjutan,” tambahnya.
Sri Sultan juga menyoroti pentingnya menjaga jati diri budaya lokal dalam arus digitalisasi. Ia menilai, pelaku IKM di sektor kerajinan dan ekonomi kreatif justru harus menjadikan nilai-nilai budaya sebagai keunggulan kompetitif di pasar global.
Sementara itu, WKU Bidang Organisasi KADIN Indonesia Taufan Eko Nugroho Rotorasiko mewakili Ketua Umum KADIN Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap kinerja ekonomi DIY yang tetap stabil dan produktif. Pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2024 mencapai 5,26 persen dengan tingkat inflasi 2,8 persen. “Ini menunjukkan stabilitas dan ketangguhan ekonomi daerah yang baik,” katanya.
Taufan menambahkan, KADIN Indonesia tengah meneguhkan empat pilar strategis pembangunan ekonomi nasional, yakni swasembada, pertumbuhan, inklusif, dan keberlanjutan. Pilar-pilar tersebut menjadi pedoman bagi seluruh KADIN daerah dalam memperkuat hilirisasi industri, kemandirian usaha, dan penerapan ekonomi hijau.
Ketua Umum KADIN DIY, GKR Mangkubumi, menegaskan Musda merupakan forum strategis untuk refleksi, evaluasi, dan penyusunan arah kebijakan organisasi ke depan. KADIN DIY berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan UMKM.
“Dengan semangat gotong royong, ekonomi DIY tidak hanya pulih, tetapi melesat. Ke depan, KADIN DIY harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan UMKM menjadi pilar utama ekonomi daerah,” tandasnya.
Musda tersebut secara resmi menetapkan GKR Mangkubumi sebagai Ketua Umum KADIN DIY periode 2025–2030. Putri sulung Sri Sultan itu terpilih kembali menakhodai KADIN DIY secara aklamasi, karena merupakan calon tunggal. Adapun visi yang diusung adalah mewujudkan organisasi sebagai penggerak utama dan mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
Humas Pemda DIY




