KRATON,REDAKSI17.COM – Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan secara resmi membuka Kadipaten Fair 2025, sebuah gelaran tahunan yang digelar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dan Hari Kewirausahaan Nasional. Wawan Harmawan berharap, acara ini menjadi momentum penting dalam menggugah kembali potensi wisata dan UMKM lokal, dengan harapan Kemantren Kraton tak hanya menjadi sejarah, tapi wajah masa depan pariwisata Kota Yogyakarta.
“Saya sangat berharap, Kemantren Kraton dapat menjadi destinasi wisata unggulan. Kalau wisatawan masih banyak yang berhenti di Malioboro, ke depan harus ada challenge untuk datang ke sini. Harus ada alasan kuat untuk wisatawan menjelajah kawasan Kadipaten,” jelas Wawan.
Acara yang digelar mulai tanggal 21-22 Juni 2025 melibatkan lebih dari 30 UMKM, serta paguyuban RW 1 hingga 15, menghadirkan ragam kegiatan seperti senam lansia, lomba flashmob, hingga pembagian bibit tanaman oleh PKK di wilayah Kadipaten Kidul, Kulon, Wetan, dan Ngasem.
Ia juga menambahkan, pentingnya inovasi dalam pariwisata berbasis budaya dan sejarah. Ia menilai banyak potensi di wilayah Kraton, seperti rumah-rumah heritage, yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata tematik. “Bisa digelar foto jadul, makan malam di tempat bersejarah, atau sore hari sambil menikmati suasana klasik Jogja. Panembahan dan Patehan punya potensi besar untuk menjadi wajah baru wisata kota,” tambahnya.
Pihahaknya akan mendorong Kemantren Kraton menjadi tujuan wisata berkelas. “Tren wisatawan sudah berubah. Dulu hotel, sekarang homestay. Wisata murah bukan berarti seadanya. Harus ada paket wisata seperti makan siang atau malam sambil mengelilingi sejarah kota dari nol kilometer, Kraton, hingga Kadipaten,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPMK Kadipaten, Haryawan Emir Nuswantoro mengungkapkan, Kadipaten Fair 2025 juga menjadi ajang peluncuran Musrenbang Elektronik, sistem usulan pembangunan terpadu yang kini dilakukan secara online.
Ini merupakan inovasi pertama di Indonesia yang mengintegrasikan pelatihan bagi Ketua RT dan RW agar mampu merancang dan mengusulkan pembangunan secara digital.
“Saya ingin launching Musrenbang Elektronik ini menjadi tonggak perubahan. Terima kasih kepada warga yang telah ikut pelatihan. Ini akan mempercepat usulan pembangunan dan membuat sistem lebih transparan,” ungkapnya.
Selain itu, acara ini juga menjadi ajang bangkitnya UMKM lokal. Salah satu pelaku usaha, Sudaryanti, yang merupakan generasi ketiga dari usaha tradisional Jadah Manten Bu Noto, turut memperkenalkan kembali kuliner khas Keraton.
“Kami melanjutkan tradisi dari Mbah Noto Sumito, dulu abdi dalem Sri Sultan HB VIII. Ini makanan istimewa untuk seserahan dan arisan. Kini anak muda jarang tahu. Kadipaten Fair menjadi jembatan agar kuliner ini tidak hilang ditelan zaman,” katanya.