Home / Daerah / Kaleidoskop Sumsel 2023: Korupsi KONI, Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Dan Kepungan Asap Karhutla

Kaleidoskop Sumsel 2023: Korupsi KONI, Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Dan Kepungan Asap Karhutla

Kaleidoskop Sumsel 2023: Korupsi KONI, Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Dan Kepungan Asap Karhutla
Sumsel,REDAKSI17.COM – Peristiwa-peristiwa penting terjadi di tempat sepanjang 2023 di tempat Sumatera Selatan (Sumsel). Selama setahun tersebut, peristiwa-peristiwa ini pun mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.

Pantaslah beberapa orang peristiwa ini menjadi rangkuman kaleidoskop sepanjang tahun 2023. Berikut kaleidoskop Sumsel yang dirangkum suarasumsel.id:

1. Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel

Sepanjang tahun 2023, korupsi pada tubuh lembaga yang mengurusi bidang keolahragaan menjadi perhatian publik. Korupsi telah terjadi menetapkan tiga orang tersangka yang mana salah satunya ialah ketua umum (Ketum) KONI Sumsel, Hendri Zainuddin.

Dua tersangka lainnya, mantan seketaris umum KONI Suparman Roman kemudian Ketua Harian KONI Sumsel Ahmad Thahir. Keduanya telah terjadi melaksanakan sidang di tempat Pengadilan Tipikor Palembang.

Dalam dakwaan keduanya diketahui dugaan korupsi di area tubuh KONI Sumsel ini telah dilakukan merugikan negara mencapai Rp3,4 miliar.

Dalam jaksaan, terdakwa disebutkan bukan mampu mempertanggungjawabkan dana hibah yang tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel atas pencarian deposito dan juga uang atas pengadaan barang dan juga jasa yang dimaksud bersumber dari APBD 2021.

Keduanya dikenakan pasal primair, yakni Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah terjadi diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah lama diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Pasal berlapisnya Kedua Pasal 9 Jo Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana sudah diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 Tentang perubahan atas UU No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Stadion Jakabaring Palembang dipersiapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. [ANTARA]
Stadion Jakabaring Palembang dipersiapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023. [ANTARA]

2. Batal jadi tuan rumah Piala Dunia

Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat telah lama kali batal menjadi tuan rumah even bergengsi lalu internasional, Piala dunia.

Stadion Jakabaring Palembang dinyatakan batal menjadi tuan rumah yang mempertemukan timnas melawan Brunei Darussalam oleh PSSI.

Pembatalan sebab asap hasil pembakaran hutan lalu lahan (Karhutla) di area Sumsel.

Pembatalan lantaran Sumsel dinilai tak memenuhi Salah satu syarat laga internasional ialah tidaklah adanya gangguan, seperti halnya udara yang digunakan buruk.

Syarat utama ajang bergengsi ini dialah gangguan di tempat lokasi penyelenggaraan.

Adapun catatan gagal menjadi tuan rumah ialah Sumsel pernah ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia u-23, ternyata ajang sepak bola yang disebut batal digelar dalam Indonesia.

Sumsel juga pernah diajukan menjadi tuan rumah piala dunia u-17, namun ajang hal tersebut ternyata hanya sekali digelar pada Pulau Jawa.

Kegagalan ketiga yakni menjamu playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

3. Asap Karhutla yang digunakan berulang dalam Sumsel

Koalisi warga sipil anti asap Provinsi Sumsel 2023 yang tersebut dibentuk sejak dimulainya kejadian kebakaran hutan serta lahan (karhutla) telah dilakukan menyebabkan bencana asap menyelimuti provinsi Sumsel sejak awal Juni 2023.

Koalisi ini, terdiri dari setidaknya 10 (sepuluh) organisasi warga sipil pada Sumsel yang dimaksud miliki konsen dan juga perhatikan terhadap penyelamatan lingkungan lalu hutan, penegakan hukum dan juga hak asasi manusia(HAM), pelayanan serta pembiayaan rakyat di dalam provinsi Sumsel.

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di dalam Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa]
Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan dalam Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa]

Kejadian bencana asap sebagai akibat dari karhutla tahun 2023 yang dimaksud seharusnya bsa dicegah oleh sebab itu sudah ada peringatan dari BMKG melalui siaran pers kepala BMKG, Dwikorita Karnawati tanggal 27 Maret 2023 akan terjadinya cuaca kering fenomena el-nino tahunan.

Aktivis dari HaKI (Hutan Kita Institute), Adiosyafri mengatakan bencana asap akibat karhutla 2023 ini memberikan refleksi jika bencana yang mana berulang dan juga membutuhkan upaya bersama nan serius.

“Koalisi ini merupakan advokasi lanjutan juga masukan kepada instansi terkait agar kejadian ini tiada terus terulang,” ujarnya.

Sebaran Titik Panas (Hotspot) serta Lahan Terbakar di dalam Sumsel

Koalasi 10 masyaarakat sipil mengeluarkan laporan pemantauan titik panas (hotspot) periode 1 Januari -30 November 2023 pada provinsi Sumsel. Pematuan ini berasal dari pemantuan satelit Aqua-Tera/Modis yang digunakan sudah pernah ditemukan selama periode 1 Januari – 30 November 2023.

Hotspot diakumulasikan sepanajang waktu hal tersebut ialah 6.231 hotspot dengan sebagiannya atau sekitar 3.554 hotspot berada pada lahan gambut.

Provinsi Sumsel menempati posisi ke-3 setelah provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebanyak 7.376 titik panas (hotspot) serta provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sebanyak 7.314 hotspot.

Dari jumlah keseluruhan titik api tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merupakan kabupaten terparah di area provinsi Sumsel dengan menyumbang 3.969 hotspot atau 63,7 persen.

Terparah ke-2 adalah kabupaten Musi Banyuasin dengan 59 hotspot atau 9,5 % yang dimaksud kemudian disusul kabupaten Banyuasin dengan 349 titik atau 5,5% serta keempat baru kabupaten Ogan Ilir dengan 286 hotspot atau mencapai 4,6%.

Hotspot hal itu terjadi di area konsesi perkebunan lalu kehutanan yang dimaksud terdeteksi mencapai 70,3% hotspot dari 2.086 hotspot dari total seluruh hotspot.

Sumsel dari hasil pemantuan citra satelit landsat-8 bulan Oktober & November 2023 oleh tim GIS Koalisi bahwa karhutla pada provinsi Sumsel tahun 2023 telah terjadi menghanguskan 332.283 Hektar lahan.

Parahnya 175.063 Ha atau 53% nya berada di tempat Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) juga juga 35,1%-nya (116.548 ha) berada pada konsesi (perkebunan & kehutanan).

Adapun wilayah kabupaten/kota provinsi Sumsel sangat dominan terjadi di dalam kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang tersebut mencapai luasan 212.695 ha atau 64%.

Kabupaten Ogan Ilir (OI) mencapai luasan 38.009 ha atau 11,4%. Kabupaten Banyuasin seluas 36.828 ha atau 11,0% lalu kabupaten OKU Timur seluas 11.818 ha atau 3,6 %.

Disusul Kabupaten Musi Banyuasin 10.964 ha atau 3,3% yang mana selebihnya kabupaten lain yakni Muratara, Muara Enim, PALI, OKU, MURA, kemudian Lahat.

Karhutla terjadi berulang dalam lokasi yang mana sama

Karhutla terulang lagi pada tahun 2023 ini telah dilakukan menjadi kejadian yang tersebut memprihatinkan.

“Bukan hanya saja oleh sebab itu tingkat keparahannya namun lantaran banyak terjadi di area lokasi yang dimaksud identik pada kebakaran tahun 2015, 2019 dan juga 2023 termasuk kebakaran yang tersebut terjadi dalam izin konsesi perkebunan serta kehutanan,” ujar perwakilan aktivis HaKI, Adios Syafitri.

Karhutla yang mana berulang patut menimbulkan tanda tanya besar terkait perencanaan serta penanggulangan lalu penegakan hukum.

Alokasi anggaran yang besar untuk pencegahan juga pengendalian-nya namun dengan hasil yang mana tiada signifikan juga patut untuk menjadi perhatian kemudian evaluasi

Karhutla 2023 berulang dari kejadian Karhutla 2015 adalah mencapai luasan 144.964 Ha (44% dari kejadian Karhutla 2023 yang dimaksud sangat dominan di tempat kabupaten OKI dengan luasan 104.308 Ha yakni gambut/KHG seluas 65.475 Ha dan juga Konsesi perkebunan&kehutanan seluas 46.379 Ha.

Begitu juga dengan kondisi Karhutla 2023 berulang dari kejadian Karhutla 2019 mencapai luasan 81.583 Ha (25% yang digunakan juga sangat dominanterjadi dalam kabupaten OKI dengan luasan 48.721 Ha yakni Gambut/KHG seluas 31.407Ha, juga Konsesi Perkebunan & Kehutanan mencapai luasan 16.342 Ha).

Kejadian berulang ini, sangat mengindikasikan kegagalan bagi instansi terkait dan juga pemegang konsesi izin kehutanan dan juga perkebunan dalam mencegah Karhutla di dalam tahun 2023 ini sebab tak pernah belajar dari kejadian sebelumnya.

Terdapat konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan lokasi yang digunakan sejenis terbakar berulang ini, misalnya: Konsesi HTI SMF Group yang dimaksud indikasi total terbakar tahun 2023 mencapai luasan +- 29.148 Ha (berulang di dalam lokasi yangsama dalam tahun 2015 mencapai luasan +- 18.948 Ha, lalu berulang di dalam lokasi yang tersebut mirip dalam tahun 2019 seluas +- 7.435 ha)

Ada juga dalam konsesi HTI PTPML yang tersebut indikasi terbakar pada tahun 2023 mencapai luasan +- 6.470 Ha nan berulang di tempat lokasi yang tersebut mirip di dalam tahun 2015 seluas +- 4.790 Ha juga berulang di dalam lokasi yang sejenis di tempat tahun 2019 seluas 2.113 Ha).

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di dalam Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa]
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan dalam Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa]

Begitu juga dengan konsesi Perkebunan, terdapat lokasi yang dimaksud mirip terbakar berulang, misalnya PT WAJ yang digunakan terindikasi terbakar di tempat tahun 2023 mencapai luasan +- 10.242 Ha (berulang di area lokasi yang dimaksud mirip dalam tahun 2015 dengan luasan +- 6.058 Ha lalu berulang di area lokasi yang mirip pada tahun 2019 seluas 435 Ha)

PT BSS dengan luasan indikasi terbakar di tempat tahun 2023 adalah 2.099 Ha (berulang pada lokasi yang mana sejenis ditahun 2015 dengan luasan +- 1.146Ha, dan juga berulang di dalam lokasi yang tersebut sebanding ditahun 2019 yang dimaksud luasannya +- 1.402ha).

Berdasarkan kajian terkait Karhutla kemudian hasil pemantauan oleh tim Koalisi di dalam lapangan sepanjang tahun 2023 bahwa terjadinya Karhutla disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber api baik disengaja maupun tiada disengaja (kelalaian) lalu didukung oleh kondisi lahan yang tersebut sangat rawan/rentan terbakar (areal/lahan semak belukar yang tersebut kering juga juga lahan gambut kering kerontang yang tersebut memiliki tata kelola air yang digunakan buruk).

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *