Home / Nasional / Kapan Awal Musim Hujan di Jawa? Begini Ramalan Terbaru BRIN

Kapan Awal Musim Hujan di Jawa? Begini Ramalan Terbaru BRIN

Kapan Awal Musim Hujan pada Jawa? Begini Ramalan Terbaru BRIN

Jakarta,REDAKSI17.COM – Cuaca panas terik diprediksi masih masih akan berlanjut. Akibat efek masih menguatnya fenomena El Nino lalu Indian Ocean Dipole (IOD) Positif yang mana hal tersebut memicu kondisi langit cerah tanpa awan alias clear sky.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini sedang mengalami fenomena iklim El Nino kemudian IOD positif, yang dimaksud menyebabkan musim kemarau kali ini lebih besar besar ekstrem, dengan tingkat suhu lebih besar lanjut panas juga kering.

Peneliti Klimatologi Pusat Iklim kemudian Atmosfer Badan Riset juga Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda penurunan intensitas El Nino kemudian IOD positif di dalam tempat Indonesia.

“Belum ada tanda-tanda melemah. Pantauan hari ini, Indeks El Nino malah menguat kembali jadi plus 1,42 serta juga IOD positif menguat jadi plus 1,85,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/10/2023).

Erma mengatakan, kondisi ini menyebabkan awal musim hujan di area dalam pulau Jawa mengalami penundaan.

“Berdasarkan kajian, jika terjadi El Nino juga IOD positif maka musim hujan mengalami penundaan antara 2 hingga 3 dasarian (periode 10 hari) sebab monsun Asia mengalami pelemahan. Ini khusus untuk wilayah Jawa ya,” jelasnya.

Menurut Erma, kondisi serupa terjadi saat musim kemarau dalam tahun 1997. Di mana, saat itu juga terjadi El Nino juga IOD Positif.

“Yang secara timing mempunyai kemiripan dengan El Nino juga IOD pada musim kemarau tahun 2023 ini,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, warga diharapkan memperhatikan perkembangan cuaca agar mampu mengatur strategi yang tepat.

Meski, imbuh dia, kondisi ini tak merata di area area seluruh Indonesia. Hal itu, ujarnya, mengacu pada Hasil Riset BRIN terbaru.

“Namun bukan ada seragam kemudian penundaan awal musim hujan terutama terjadi di tempat dalam kawasan utara atau Pantai Utara Jawa yang mana mana merupakan sentra padi atau lumbung pangan nasional,” kata Erma.

“Kalau normal November dasarian 3 sudah musim hujan. Tapi kan mundur 2-3 dasarian. Artinya awal musim hujan baru Desember,” tambah Erma.

Terkait hujan yang dimaksud sempat terjadi beberapa waktu terakhir dalam area wilayah Jawa, menurut Erma, hal itu dipengaruhi efek gangguan cuaca. Bukan menunjukkan pelemahan El Nino maupun IOD positif.

“Hujan yang dimaksud yang terjadi beberapa hari lalu akibat efek gangguan cuaca pada skala sinoptik oleh sebab itu ada pembentukan siklon tropis Bolaven,” pungkas Erma.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *