Home / Kesehatan / Kasus Demensia Naik Tajam, Hindari 12 Risiko Agar Otak Tetap Sehat

Kasus Demensia Naik Tajam, Hindari 12 Risiko Agar Otak Tetap Sehat

Kasus Demensia Naik Tajam, Hindari 12 Risiko Agar Otak Tetap Sehat

Jakarta,REDAKSI17.COM – Kasus demensia meningkat dengan cepat pada area seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia menjadi suatu kondisi disebabkan beberapa penyakit yang dimaksud mana secara bertahap menghancurkan sel-sel saraf kemudian juga merusak otak, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi kognitif.

Dengan kemajuan ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan kemudian teknologi, orang-orang akan hidup lebih lanjut lanjut lama kemudian populasi lansia dalam dalam dunia tumbuh dengan kecepatan yang dimaksud itu belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga meningkatkan risiko lebih banyak tinggi banyak orang yang tersebut menderita demensia.

“Seiring dengan terus meningkatnya populasi lansia di dalam area dunia, total keseluruhan penderita demensia juga diperkirakan akan meningkat, mencapai sekitar 139 jt kasus demensia pada tahun 2050,” menurut laporan terbaru seperti dikutip CNBC.

Pada tahun 2023, terdapat lebih lanjut lanjut dari 55 jt orang dengan demensia secara global, menurut WHO. Sementara itu, pada tahun 2050, populasi orang berusia 65 tahun ke atas akan berlipat ganda menjadi 2,1 miliar.

Risiko demensia

“Demensia saat ini merupakan penyebab kematian ketujuh kemudian salah satu penyebab utama kecacatan juga juga ketergantungan pada lansia secara global dengan hampir 10 jt kasus baru demensia setiap tahunnya,” menurut WHO.

Meskipun tiada ada ada obat untuk kondisi ini, menurut penelitian yang mana digunakan diterbitkan pada tahun 2023 oleh WHO, psikolog kemudian peneliti berupaya untuk mencegah timbulnya penyakit ini.

Meskipun usia masih merupakan faktor risiko terkuat yang mana mana diketahui untuk demensia, para peneliti sudah pernah menemukan 12 faktor risiko penyebab demensia menurut laporan The Lancet Commission pada tahun 2020. Berikut diantaranya:

1. Kurang pendidikan

2. Hipertensi

3. Gangguan pendengaran

4. Merokok

5. Kegemukan

6. Depresi

7. Ketidakaktifan fisik

8. Diabetes

9. Kontak sosial yang tersebut rendah

10. Konsumsi alkohol berlebihan

11. Cedera otak traumatis

12. Polusi udara

“Ke-12 faktor risiko yang tersebut yang disebut dapat dimodifikasi ini menyebabkan sekitar 40% demensia di dalam tempat seluruh dunia, yang dimaksud secara teori dapat dicegah atau ditunda,” menurut The Lancet.

Meskipun status sosial dunia usaha serta tingkat lembaga sekolah dapat berdampak pada timbulnya demensia, terutama pada awal kehidupan, menurut penelitian tersebut, ada beberapa risiko lain yang mana dimaksud dapat dihindari.

“Apa yang dimaksud saat ini kami ketahui adalah – apa yang mana baik untuk jantung Anda juga baik untuk otak Anda, juga juga itu dikarenakan ada banyak faktor risiko vaskular untuk demensia,” kata Timothy Singham, Psikolog Klinis lalu Dosen Senior di area tempat National University of Singapore.

Jadi, kurang berolahraga, makan makanan yang mana digunakan tidaklah ada sehat, kurang tidur, minum alkohol secara berlebihan, serta merokok memberikan tekanan pada otak serta berisiko mengalami gangguan di tempat area masa depan, sebanding seperti hal-hal itu juga menimbulkan risiko pada jantung.

Meskipun tubuh yang mana digunakan sehat dapat mengurangi risiko demensia, pikiran yang digunakan dimaksud sehat juga tiada ada kalah pentingnya.

“Kami tahu bahwa orang-orang yang tersebut dimaksud mempunyai gejala kesehatan mental kumulatif selama hidup mereka, sebenarnya memilik peningkatan risiko demensia,” kata Singham.

“Jika kita melihat adanya perbaikan gejala [pada kesehatan mental seseorang] sepanjang hidup, hal ini pada akhirnya dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena demensia,” tambahnya.

Bagaimana cara mengurangi risiko

Berikut lima faktor perlindungan utama atau hal-hal yang digunakan dapat diimplementasikan orang untuk membantu mencegah timbulnya demensia:

1. Aktivitas fisik teratur

2. Makan secara sehat

3. Membangun jaringan dukungan yang dimaksud yang disebut sehat

4. Memiliki tidur yang baik

5. Menemukan cara untuk mengatur stres juga juga emosi

Sangat mudah untuk sibuk dengan kesibukan sehari-hari, jadi penting untuk beristirahat.

“Kesehatan mental Anda akan turun dengan sangat cepat jika Anda tak terlibat secara fisik, Anda tak dapat bernapas, Anda tidaklah dapat sekadar sering melihat alam, Anda terkurung di area dalam kantor atau dalam rumah sepanjang hari,” papar Singham.

Selain itu, penting untuk membangun jaringan dukungan yang dimaksud hal tersebut sehat, tiada ada cuma cuma secara online, namun juga secara langsung.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *