Jakarta,REDAKSI – Masa-masa awal kehidupan merupakan awal pembentukan otak manusia, sehingga lebih banyak lanjut fleksibel. Momen itu disebut sebagai ‘golden age’ atau otak anak paling mudah menyerap segala informasi yang tersebut dimaksud ada pada tempat sekelilingnya.
Karena itu, jika ingin miliki anak yang dimaksud mana cerdas, banyak ahli menyarankan orang tua untuk benar-benar menstimulasi anak pada masa awal pertumbuhan. Sebab, kecerdasan emosional, keterampilan sosial, kemudian kapasitas kognitif-linguistik yang digunakan muncul pada tahun-tahun awal merupakan faktor penting yang mana mampu memengaruhi kesuksesan di dalam area sekolah lalu dalam tempat kerja pada masa depan.
Menurut para ahli, ternyata ada kegiatan yang mana dapat mengupayakan kecerdasan anak, mulai dari membaca hingga berolahraga.
Ahli saraf dalam Universitas Eastern Finlandia menghabiskan dua tahun untuk mempelajari 504 anak-anak berusia antara 6 dan juga juga 9 tahun, dalam sebuah studi peer-review yang digunakan digunakan baru-baru ini diterbitkan.
Anak-anak yang digunakan mana menghabiskan tambahan banyak waktu membaca kemudian bergerak dalam tim olahraga mengembangkan keterampilan berpikir yang dimaksud dimaksud tambahan baik dibandingkan mereka itu yang hal itu fokus pada aktivitas lain, mulai dari komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang mana itu tak terstruktur, demikian temuan para peneliti.
Studi itu juga menemukan bahwa hasil terbaik diperoleh anak-anak yang mana berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.
“Peningkatan kualitas pola makan serta peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif,” tulis para ilmuwan saraf dikutip Minggu (12/11/23).
Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga, dapat meningkatkan keterampilan otak anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang tersebut dimaksud menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik kemudian peningkatan fungsi otak, termasuk memori kemudian kemampuan belajar.
Menurut National Institutes of Health, anak-anak yang dimaksud dimaksud melakukan olahraga seringkali miliki kepercayaan diri yang mana mana lebih tinggi banyak tinggi kemudian tingkat kecemasan serta depresi yang digunakan mana tambahan lanjut rendah dibandingkan teman-temannya. Secara khusus, olahraga beregu menggalakkan peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.
Bermain video games lalu juga membaca buku
Sementara itu, temuan sebuah penelitian pada Universitas Cambridge pada awal 2023 menemukan bahwa membaca untuk hobi ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, kemudian juga keterampilan berpikir yang tersebut dimaksud lebih banyak tinggi baik pada anak-anak.
Anak-anak yang tersebut mana lebih tinggi besar sering membaca mendapat skor tes kognitif lebih banyak tinggi tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membaca mereka dengan bermain handphone atau komputer, menurut penelitian sebelumnya yang mana hal tersebut dilaksanakan oleh Cincinnati Children’s Hospital.
Namun, bermain video game di area tempat handphone atau layar komputer tak selalu buruk. Video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial lalu – jika dimainkan dalam kelompok – keterampilan sosial, kata American Psychological Association.