Terkini, Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengumumkan bahwa operasional di tempat rumah sakit terbesar wilayah tersebut, Al Shifa, dihentikan per Sabtu (11/11/2023) lantaran kehabisan materi bakar.
“Akibatnya, satu bayi baru lahir meninggal di tempat dalam inkubator, yang didalamnya terdapat 45 bayi,” katanya seperti dikutip Reuters.
Al Qidra mengungkapkan, kondisi terkini di dalam wilayah itu terus memburuk. Bahkan, mereka yang tersebut berada pada dalam area Rumah Sakit Al Shifa terkepung.
“Situasinya lebih lanjut buruk dari yang tersebut dibayangkan siapa pun. Kami terkepung di area dalam Kompleks Medis Al Shifa, lalu pasukan pendudukan telah dilakukan menargetkan sebagian besar bangunan di tempat dalamnya,” katanya melalui sambungan telepon.
Mengutip Al Arabiya, Militer Israel mengklaim Hamas telah lama menempatkan pusat komando di tempat bawah RS Al Shifa dan juga lainnya di tempat Gaza. Akibatnya, dia rentan menjadi sasaran militer.
Tudingan Perisai Manusia
Tudingan yang dibantah Hamas. Sebab Israel menuding Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, saat ini semakin banyak serangan Israel yang mana menyasar rumah sakit yang digunakan membahayakan pasien, staf medis, lalu ribuan pengungsi.
“Pasukan Israel menembaki orang-orang yang bergerak di area dalam kompleks, sehingga membatasi kemampuan kami untuk berpindah dari satu departemen ke departemen lainnya. Beberapa orang mencoba meninggalkan rumah sakit dan juga mereka ditembaki,” katanya.
Al Qidra juga menambahkan, saat ini sudah tiada ada listrik juga internet di tempat wilayah tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sedikitnya satu orang tewas lalu 28 lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan yang dimaksud dilaksanakan sniper mengarah ke Rumah Sakit Al Quds di area Kota Gaza pada Jumat (10/11/2023).
Informasi yang disebut disampaikan oleh Bulan Sabit Merah Palestina. Mirisnya, mayoritas korban merupakan anak-anak lalu dua di tempat antaranya dalam kondisi kritis.
“Mayoritas korban luka anak-anak lalu dua di dalam antaranya dalam kondisi kritis akibat tembakan penembak jitu yang digunakan menargetkan rumah sakit,” ungkap Bulan Sabit Merah seperti dikutip Alarabiya.
Sementara itu, Militer Israel menegaskan tidaklah bersedia menyebut titik lokasi yang mana berkaitan dengan operasi tersebut. Mereka beralasan dapat membahayakan pasukan.
“Tidak dapat mendiskusikan lokasi potensial yang tersebut berkaitan dengan operasi kami sebab dapat membahayakan pasukan,” ujar pihak Israel seperti dikutip AFP.