Home / Nasional / Keluarga Tentara Israel Desak Pasukan Nyerah, Gak Perang Lagi di Gaza

Keluarga Tentara Israel Desak Pasukan Nyerah, Gak Perang Lagi di Gaza

Keluarga Tentara Israel Desak Pasukan Nyerah, Gak Perang Lagi di area Gaza

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Keluarga militer Israel mendesak agar anggota keluarganya yang dimaksud mana menjalankan serangan dalam area Gaza untuk meletakkan senjata merek lalu segera kembali ke rumah. Hal ini terungkap dari surat terbuka yang tersebut ditujukan kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant serta Kepala Staf Angkatan Darat Herzl Halevi.

Mengutip Anadolu Agency yang tersebut dimaksud melansir media Israel Haaretz, keluarga-keluarga hal itu mengatakan dia tidaklah lagi menggalang perang Israel pada area Jalur Gaza. Mereka memohonkan agar semua personil yang digunakan dimaksud bertempur untuk pulang.

“Kami memberi tahu anak-anak kami yang tersebut mana berperang bahwa dia harus menghentikan pertempuran sekarang juga, meletakkan senjata dia lalu segera kembali ke rumah,” kata keluarga yang mana dalam surat yang digunakan yang disebut dikirimkan Selasa, dikutip Kamis (13/6/2024).

Keluarga yang digunakan disebut juga menyalahkan keputusan parlemen Israel, Knesset. Ini terkait persetujuan rancangan undang-undang yang mana mana mengecualikan laki-laki Ultra-Ortodoks dari wajib militer.

“Tidak terpikirkan bahwa undang-undang seperti ini akan disahkan sementara para prajurit pemberani menyerahkan nyawa mereka,” tambah mereka dalam surat itu.

Serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober silam. Ini diawali serbuan Hamas ke Israel yang mana menewaskan 1.200 warga Negeri Yahudi.

Di sisi lain, serangan balik Israel menimbulkan tewasnya 37 ribu warga sipil. Serangan ini juga menimbulkan kerusakan infrastruktur perumahan hingga 70%.

Sejauh ini, beberapa jumlah agregat pihak pada dunia sudah pernah berupaya untuk menciptakan penghentian gencatan senjata permanen dalam Gaza. Terbaru, Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi proposal gencatan senjata yang mana diusulkan Amerika Serikat (AS).

Proposal itu sendiri disambut baik oleh Hamas, Jihad Islam, lalu PA. Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan siap bekerja identik dengan para mediator untuk menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut.

“Hamas menyambut baik apa yang tersebut hal itu termasuk dalam resolusi Dewan Keamanan yang digunakan menegaskan gencatan senjata permanen pada Gaza, penarikan penuh, pertukaran tahanan, rekonstruksi, pengembalian pengungsi ke daerah tempat tinggal mereka, penolakan terhadap perubahan demografi atau pengurangan apa pun dalam wilayah Jalur Gaza, kemudian pengiriman bantuan yang digunakan dibutuhkan kepada rakyat kami pada Jalur Gaza,” kata kelompok militan itu dalam sebuah pernyataan yang dimaksud dikutip Reuters.

Sementara itu, dalam kesempatan yang digunakan berbeda, Hamas belaka memohonkan beberapa “amandemen” pada kesepakatan tersebut. Juru bicara Hamas, Jihad Taha, menyatakan tanggapan hal yang disebut mencakup amandemen yang dimaksud mana mengkonfirmasi gencatan senjata, penarikan, rekonstruksi, serta pertukaran tahanan

Di sisi lain, belum ada komentar resmi dari pihak Israel terkait hal ini. Namun beberapa orang politisi sayap kanan Israel seperti Smotrich kemudian Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, sudah pernah menegaskan bahwa pihaknya akan keluar dari kabinet bila proposal itu dilakukan. Pasalnya, hal ini diyakini bukan akan memusnahkan Hamas 100%.

“Ini juga berarti bahwa Israel bukan akan terlibat dalam perundingan yang mana tidaklah berarti kemudian tanpa akhir, yang dimaksud mana dapat dimanfaatkan oleh Hamas sebagai cara untuk mengulur waktu,” kata Penasihat Menteri Reut Shapir Ben Naftaly mengatakan posisi Israel tetap kuat pada demiliterisasi Hamas.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *