JAKARTA | REDAKSI17.COM – Anies Baswedan kembali membagikan momen duka. Kali ini, dia kehilangan sosok yang selama ini telah membantu dan berjasa untuk keluarganya dalam berpakaian yang dia kenakan saat momen-momen penting.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Ia yang biasa berdiri menyusuri, membentang tali meteran, mengukur setiap sisi badan dengan teliti, kini badannya terbujur kaku di balik kain keranda,” tulis Anies dikutip KBA News dari Instagram resminya, Jumat, 25 April 2025.
Anies pun melayat ke rumah duka dan mengikuti salat jenazah dengan mengenakan karya terakhir yang dia kenakan sebagai kenangan dari Muhsin Husairy biasa panggil Pak Kus.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa Mushin Husairy merupakan tukang jahit langganan keluarganya. Anies begitu menyukai karya dari tangan dingin Mushin Husairy. Apalagi, di balik setiap kerah, tersemat nama usahanya D’ Mozzquoz.
“Pagi ini, saya berdiri mensholatkan jenazahnya dengan mengenakan baju yang terakhir ia jahit. Mengenakan peci hasil karyanya. Mensholatkan pribadi mulia yang selalu hadir senyap di balik layar,” tuturnya.
“Semua peci yang saya kenakan selama ini adalah hasil tangan dinginnya. Semua baju keluarga kami, dari momen biasa hingga peristiwa luar biasa, adalah jahitan tangannya. Di setiap potongan kain, ada ketekunan dan ketelitian,” tambah Anies.
Dia sering kali menghubungi Mushin Husairy mendadak untuk dibuatkan rancangan baju ketika ada acara yang tiba-tiba dengan waktu singkat. Menurut Anies, selama ini Mushin Husairy tidak pernah mengeluh mengerjakan pesanan Anies dan keluarganya. Jahitannya begitu rapi dan indah dipakai.
“Ia kerap kami hubungi mendadak, saat butuh baju rapi untuk acara yang tiba-tiba. Dan ia mampu menuntaskan lengkap hanya dalam waktu empat jam. Berkali-kali, tanpa mengeluh,” ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Meninggalnya Kus, kata Anies, tak diduga baik keluarga Kus, para tetangga, kerabat maupun dirinya. Pasalnya, pagi tadi setelah mengantar Mozza, anak semata wayangnya, ke sekolah, Pak Kus duduk bersama istri tercinta, Defi Rusdianti sambil menyeruput teh hangat dan berbincang sejenak, lalu terkulai diam.
Tak hanya itu, cerita dari Defi, saat mudik kemarin, mereka membeli tanah makam di Ngawi. Kus sudah bersiap, seakan tahu, kullu nafsin dzāiqotul maut. Kus, lanjut Anies, juga kerap memimpikan almarhum ayahnya, dan semalam, di malam Jumat, Kus kemudian membacakan Yasin khusus untuk sang ayah.
“Esok paginya, ia menyusul. Tanpa isyarat, ia wafat. Di hadapan istrinya, dalam keadaan tenang dan suci,” ucap Anies teringat cerita istri Pak Kus.
Kus meninggalkan warisan paling indah, yakni keluarga yang taat, akhlak yang luhur dan karya yang rapi.
“Ia mendidik Mozza bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan contoh yang nyata,” imbuh Anies.
Anies menilai Kus wafat di hari mulia, hingga terlihay ratusan orang mensholatkannya di Masjid Al Mabruk, tempat ia bersujud tiap hari. Kemudian mereka semua mengantar dengan linangan doa.
“Ambulans siang ini membawa tubuhnya kembali ke tanah yang ia siapkan. Ke kampung halaman yang akan menjadi peristirahatan,” ujar Anies.
“Di Jakarta ia berkarya. Di Ngawi ia dimakamkan. Di sisi Allah SWT, semoga ia dimuliakan, ditinggikan derajatnya, dan dikaruniai Jannah-Nya. Al-Fatihah,” tuturnya.
Sebelumnya, Anies dan istri, Fery Farhati juga melayat ke rumah duka Rumah Sakit Mayapada menyapaikan duka buat keluarga mantan Gubernur Jakarta wafat, H. Surjadi Soedirja
“Pagi ini kami melayat ke RS Mayapada, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Ibu Hj. Sri Soemarsih binti Raden Sapandi, istri dari almarhum H. Surjadi Soedirja, mantan Gubernur Jakarta, tokoh bangsa yang kita kenang dengan penuh hormat,” kata Anies, dikutip KBA News dari Instagram resminya.
Anies bersaksi, bahwa Sri Soemarsih adalah sosok ketua tim penggerak PKK dengan kiprah teladan pada zamannya.
“Beliau juga sosok istri pendamping setia, serta ibu yang teguh dan lembut. Dari rumah tangga beliau berdua lahir generasi yang terus melanjutkan pengabdian dan cinta pada negeri,” jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mendoakan semoga Allah SWT melapangkan jalan pulang Sri Soemarsih, menyambutnya dengan kasih sayang yang tak bertepi, menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.