Home / Ekobis / Kengerian Baru RI datang dari China, AS dan Rusia: Sri Mulyani Pusing

Kengerian Baru RI datang dari China, AS dan Rusia: Sri Mulyani Pusing

Kengerian Baru RI datang dari China, AS kemudian Rusia: Sri Mulyani Pusing

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan masih besarnya ketidakpastian perekonomian pada tingkat global. Sumber ketidakpastian hal hal itu termasuk ketegangan geopolitik antara Kelompok Barat lalu Rusia serta babak baru perang dagang antara China juga Amerika Serikat (AS).

Sri Mulyani menjelaskan saat ini terjadi fragmentasi pada tingkat global yang mana mana mengganggu tatanan dunia usaha dunia. Di antaranya adalah babak baru perang tarif AS lalu China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Kita lihat banyak sekali fragmentasi kemudian breaking down dari hukum-hukum global. Dampaknya pasti akan sangat besar ke global mulai dari rantai pasok akan makin rentan seperti tarif empat kali lipa untuk barang-barang dari RRT seperti barang electric vehicle atau EV,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2024, Senin (27/5/2024).

1. Babak Baru Perang Dagang China-AS kemudian Dampaknya

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menaikkan tarif barang-barang impor dari China pada Selasa (14/5/2024). Hal ini dapat memicu perang dagang lalu berdampak ke Indonesia.

Tarif baru yang tersebut mana ketat terhadap impor China diperkirakan nilainya mencapai US$18 miliar. Gedung Putih mengatakan kenaikan tarif diperlukan untuk melindungi industri AS dari persaingan tiada sehat.

Mulai tahun ini, AS akan menaikkan tarif impor kendaraan listrik China sebanyak empat kali lipat, dari 25% menjadi 100%. Pajak impor sel surya China akan berlipat ganda, dari 25% menjadi 50%. Begitu pula tarif terhadap beberapa impor baja juga aluminium China akan meningkat lebih tinggi lanjut dari tiga kali lipat, dari 7,5% saat ini menjadi 25%.

AS juga akan menaikkan tarif tambahan lanjut dari tiga kali lipat pada sel litium-ion untuk kendaraan listrik serta penyimpan daya litium yang digunakan dimaksudkan untuk pemanfaatan lain. Mulai tahun 2025, tarif impor semikonduktor China akan melonjak dari 25% menjadi 50%.

 

Pemberlakuan tarif ini tentu belaka menciptakan China meradang. Tiongkok dapat jadi akan membalasnya. Perang dagang China kemudian AS pernah menyebabkan dunia kalang kabut pada 2018 lantaran menciptakan perdagangan kemudian ekonomi dunia melemah. Perang dagang juga memicu ketidakpastian di tempat dalam pasar keuangan dunia.

Sri Mulyani menjelaskan perang dagang sanggup menghasilkan inflasi global sulit melandai. Suku bunga global higher for longer pun mampu berlanjut sehingga likuiditas global ketat.
Suku bunga higher for longer juga dapat memicu capital outflow dari Emerging Markets seperti Indonesia.

“Inflasi kan sangat sulit untuk diturunkan likuiditas global dengan demikian akan masih ketat kemudian ini akan pengaruhi nilai tukar dari seluruh negara,” jelasnya.

2. Pembekuan Aset Rusia

Selain perang tarif, Sri Mulyani juga menyebut hubungan AS kemudian juga Eropa dengan China kemudian Rusia tengah dalam persimpangan terkait pembekuan aset Rusia.

“Kita juga lihat hubungan AS dan juga juga RRT. Presiden Xi Jinping bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS lantaran AS ingin mendapatkan dukungan ke Rusia,” tutur Sri Mulyani.

Menlu AS Antony Blinken bertemu Presiden Xi Jinping pada akhir April lalu pada area mana salah satunya adalah mengkaji kesulitan dukungan China ke Rusia.

Seperti diketahui, kelompok negara maju kaya (G7) kemudian sekuutnya membukukan aset Rusia senilai US$ 300 miliar sebagai bentuk hukuman atas invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina Februari 2022.
Aset Rusia yang digunakan mana dibekukan di dalam dalam antaranya adalah mata uang lalu obligasi.

Negara G7 pada pertemuan Sabtu (25/5/2024) berencana memanfaatkan pendapatan penyetoran modal dari aset Rusia yang mana dimaksud dibekukan untuk dijadikan bantuan ke Ukraina.
“Pertemuan G7 memutuskan untuk bukan belaka melakukan frozen Russian asset tetapi untuk issue utang yang dimaksud nanti dana utangnya untuk pengerjaan kembali Ukraina. Ini satu perkembangan dari sisi global yang digunakan dimaksud patut kita perhatikan akibat mengubah dari sisi kepastian global,” imbuh Sri Mulyani.

Hubungan Rusia lalu Eropa juga kembali memanas setelah Pengadilan St Petersburg, Rusia sudah lama menyita aset senilai lebih tinggi besar dari €700 jt (Rp12,35 triliun) milik tiga bank barat, antara lain UniCredit, Deutsche Bank, serta juga Commerzbank.

Penyitaan hal itu menjadi salah satu langkah terbesar untuk menekan perbankan negara barat sejak invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022 yang digunakan memaksa sebagian besar pemberi pinjaman internasional untuk menghentikan kegiatan bidang usaha merek itu pada Rusia. Langkah hal yang disebut juga menyusul klaim dari Ruskhimalliance, anak perusahaan Gazprom, raksasa minyak juga gas Rusia yang tersebut memonopoli ekspor gas pipa.

3. Ketegangan Geopolitik dalam Timur Tengah

Ketidakpastian global lainnya yang mana dikhawatirkan Sri Mulyani adalah ketegangan geopolitik dalam tempat Tumur Tengah.

“Kita semua melihat perang di tempat dalam Gaza masih meningkat bahkan terjadi eskalasi dengan masuknya pasukan Israel pada Rafah juga ini menimbulkan dinamika luar biasa,” ujarnya.

Situasi dalam Gaza memanas pada Minggu (26/5/2024). Israel dilaporkan membombardir Rafah, Minggu malam. Padahal wilayah itu merupakan area aman 1 jt lebih besar lanjut pengungsi Gaza.

Setidaknya 45 orang dilaporkan tewas. Foto-foto yang mana digunakan dimuat sebagian media asing memperlihatkan bagaimana kebakaran besar terjadi dalam tempat kamp-kamp tenda pada kota Rafah dengan korban-korban ditemukan tewas terbakar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *