Home / Aneka / Kesaksian Kepsek-Warga soal Siswa SMP Cengkareng Jatuh dari Lantai 4

Kesaksian Kepsek-Warga soal Siswa SMP Cengkareng Jatuh dari Lantai 4

Kesaksian Kepsek-Warga tentang Siswa SMP Cengkareng Jatuh dari Lantai 4

Jakarta,REDAKSI17.COM – Kepala Sekolah (Kepsek)  Farid Makrup buka pernyataan usai salah satu siswanya, DR, tewas dikarenakan terjatuh dari lantai empat gedung , Senin (9/10) pagi.

Farid menduga bahwa DR jatuh ketika istirahat. Ia mengatakan bahwa sekolah membiasakan siswa untuk tiada berada di tempat dalam lingkungan kelas ketika jam istirahat. Sehingga ia mengklaim bukan ada saksi mata yang tersebut yang melihat ketika korban jatuh.

“Itu anak-anak turun semua ke bawah, di tempat tempat kelas kosong, kemudian semua kelas terkunci. Anak kunci itu dipegang oleh wali kelas kemudian ketua kelas, [guru] piket pada keliling, ada yang tersebut mengontrol di tempat area bawah,” jelas Farid ketika ditemui di tempat dalam SMP Negeri 132 Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (10/10).

“Kejadian ini [siswa jatuh] di dalam area luar sepengetahuan kita,” lanjutnya.

Farid juga mengatakan pada masa pada saat ini pihak sekolah sedang melakukan pembelajaran jarak terpencil (PJJ) selama satu hari untuk mensterilkan lokasi. Farid menambahkan sekolah akan terbuka terhadap proses penyelidikan yang digunakan mana diimplementasikan aparat kepolisian.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com, pihak sekolah juga sedang mengupayakan renovasi terkait jendela yang mana mana diduga sebagai tempat jatuhnya siswa DR.

Warga sekitar mengakses suara

Jendela di tempat tempat sekolah hal itu dilaporkan dalam kondisi rusak serta tidaklah ada penjagaan atau teralis. Lalu, di dalam dalam balik tembok jendela terdapat pijakan kecil mengarah ke luar sekolah yang digunakan berdekatan dengan pemukiman warga.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, lokasi itu sering menjadi tempat siswa membolos.

“Kalau dulu ada yang dimaksud dimaksud patah tulang gara-gara mau bolos, makanya udah lama ini [siswa bolos] bertahun-tahun,” kata salah satu warga, Mei (43) kepada CNNIndonesia.com.

Rumah Mei bertepatan di tempat area depan tempat kejadian perkara (TKP) atau lokasi jatuhnya siswa dari lantai empat sekolah. Sebelumnya, ia diberitahu warga lain bahwa pada dalam depan rumahnya ada siswa yang yang jatuh.

“Ada orang jatuh depan rumahmu,” ucap Mei mengikuti laporan tetangganya.

“Kalau jatuhnya enggak ada [yang melihat], cuma kalau ucapan gedebuknya iya, saya kira ucapan gas jatuh atau meledak, yang tersebut pertama kali lihat ada tuh orang belakang yang tersebut dimaksud ngasih tau saya,” lanjutnya.

Mei mengatakan bahwa kondisi korban ditemui belaka terluka di tempat area bagian kiri kepala. Ia menduga bahwa kemungkinan korban tergelincir ketika ingin melompat ke pijakan pada balik tembok

“Badannya mulus, enggak ada besetan,” kata Mei.

Pernyataan Mei ditimpali oleh warga lain, yakni Silverius (38) yang dimaksud juga bertempat tinggal dekat lokasi kejadian.

“Iya, kalau misalnya [genteng] kena bentrok itu orang [korban], minimal satu dua [luka], kan kena benturan, ini jatuhnya lurus,” timpal Silverius.

Silverius mengatakan bahwa peristiwa ini termasuk kelalaian sekolah. Ia melihat kondisi sekolah bukan memiliki keamanan yang digunakan mana layak, dikarenakan beberapa jendela tidak ada ada memiliki teralis kemudian memudahkan siswa untuk melompat dari jendela.

“Pertama, ada jendela pecah enggak ditutupi. Kedua, enggak ada pengawasan, sebab itu anak dapat di tempat area di dalam tempat ini ngapain. Ketiga, polisi ada ngambil puntung rokok mirip korek gas. Pertanyaannya mungkin dia merokok di area tempat atas, dalam sekolah lho, berarti sekolahnya mirip sekali enggak ada pengawasan,” jelasnya.

Mei juga menimpali dengan harapan sekolah dapat mengevaluasi keamanan di dalam area sekitar sekolah, sebab siswa sering melakukan aksi bolos melalui jendela belakang sekolah.

“Ini Sagawa [SMPN 132 Jakarta] udah puluhan tahun terkenal bolos, terus sejenis merokok, kenapa [sekolah] enggak pasangin CCTV atau enggak keamanan dikelilingi terus, atau sidak,” kata Mei.

Peristiwa siswa jatuh ini bukan pertama kali ditemui. Sebelumnya aja juga siswi kelas 6 SD pada Pesanggrahan, Jakarta Selatan juga tewas usai terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah, beberapa pekan lalu (26/9).

Berdasarkan dua kasus tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta-minta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melakukan evaluasi usai dua siswa tewas akibat terjatuh dari gedung sekolah.

Ia menyatakan evaluasi yang digunakan perlu dijalankan yakni mengecek para siswa serta keamanan gedung-gedung sekolah pada area Jakarta.

“Evaluasi. Kemarin kan waktu ngumpul saya sudah minta Dinas Pendidikan evaluasi, mungkin harus dicek anak-anak sekolah, terus bangunan juga perlu kita evaluasi,” kata Heru di tempat tempat Gedung DPRD DKI Jakarta.

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *