Jakarta,REDAKSI17.COM – Dewan Energi Nasional (DEN) mencatat ketahanan energi Indonesia saat ini dalam kategori tahan. Hal yang dimaksud dapat dilihat dari indeks ketahanan energi RI dengan capaian skor 6,61.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto membeberkan indeks ketahanan energi Indonesia saat ini berada di tempat tempat hitungan 6,61 yang dimaksud dimaksud artinya masuk kategori aman. Meski begitu, pihaknya terus mengupayakan agar indeks ketahanan energi RI dapat terus mengalami peningkatan.
“Alhamdulillah kita hasil hitungannya itu di dalam tempat nomor 6,61 indeks ketahanan energi kita, artinya kategori tahan. Memang kita belum masuk ke sangat tahan dikarenakan apa, akibat kita masih mengimpor yang namanya minyak mentah sebagai komponen baku kilang kemudian LPG juga impornya besar sekali hampir 80% sekarang 78%,” kata Djoko dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Energy, Selasa (31/10/2023).
Djoko mengatakan tinggal pada Indonesia patut disyukuri, selain sangat sangat jauh dari konflik, negeri ini dikarunia cukup banyak energi fosil dan juga juga non fosil. Misalnya belaka untuk energi fosil seperti batu bara, RI merupakan penghasil batu bara terbesar kedua dalam area dunia, begitu juga dengan sumber energi panas bumi.
“Kita juga punya panas bumi nomor dua dalam dunia kita masih ekspor gas juga gitu ya kita punya angin, punya matahari juga sebagainya tapi kita juga punya bio solar gitu ya,” tambahnya.
Seperti diketahui dalam mengukur indeks ketahanan energi, para pakar energi menggunakan 4 aspek yakni:
1 Availability, yakni dari ketersediaan sumber energi serta energi baik dari domestic maupun luar negeri.
2 Accessibility, yaitu dari kemampuan untuk mengakses sumber energi infrastruktur jaringan energi, termasuk tantangan geografis serta geopolitik.
3 Affordability yaitu dari keterjangkauan biaya penyetoran modal energi, mulai dari biaya eksplorasi, produksi juga distribusi hingga keterjangkauan konsumen terhadap nilai energi.
4 Acceptability yaitu berdasarkan penyelenggaraan energi yang digunakan dimaksud peduli lingkungan, termasuk penerimaan masyarakat.