Rembug keluarga Keraton Surakarta menetapkan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV. (Beritasatu.com/Wijayanti Putri)
Solo,REDAKSI17.COM — Rembug Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi menetapkan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi sebagai raja penerus tahta Keraton Surakarta, bergelar Paku Buwono (PB) XIV, pada Kamis (13/11/2025).
Rembug keluarga digelar di Sasana Handrawina kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, dipimpin oleh Maha Menteri KGPA Tedjowulan dan dihadiri sekitar 90 undangan yang terdiri atas putra-putri almarhum PB XII, para Sentono Dalem, Abdi Dalem, serta perwakilan Pokoso.
Adik mendiang PB XIII, GRAy Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng) menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan menyatukan keluarga besar dan menjaga kelestarian Keraton Surakarta.
“Agar keributan yang dahulu-dahulu menjadi satu dan kita bersama-sama memiliki niat menyatukan keluarga serta melestarikan keraton. Tadi juga sepakat untuk menobatkan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV,” ujar Gusti Moeng kepada wartawan.
Menurut Gusti Moeng, keputusan mengangkat KGPH Hangabehi sebagai PB XIV didasarkan pada paugeran keraton, yakni karena ia merupakan putra laki-laki tertua mendiang PB XIII.
“Kami berpegang pada hak bahwa Gusti Behi (KGPH Hangabehi) dilahirkan lebih tua dari KGPH Purboyo. Sesuai paugeran, jika tidak ada permaisuri, maka anak laki-laki tertua yang berhak naik takhta,” jelasnya.
Terkait status permaisuri mendiang PB XIII dan pengangkatan KGPH Purboyo sebagai Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegoro, Gusti Moeng menegaskan pihaknya sejak awal tidak mengakui hal tersebut. “Kemarin itu direkayasa, seakan-akan ada permaisuri, surat wasiat, dan pengangkatan Adipati Anom. Kami kaget waktu mau tutup peti kok tiba-tiba ada deklarasi KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV,” tandasnya.
Hasil rembug keluarga ini telah dibawa KGPA Tedjowulan untuk disampaikan kepada pemerintah. “Ini bukan berarti pemerintah cawe-cawe, tetapi kami yang meminta agar negara hadir demi kelestarian keraton,” tambah Gusti Moeng.
Penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV ini mengingatkan pada fenomena raja kembar yang pernah terjadi pada suksesi PB XIII tahun 2004, ketika keluarga besar mengangkat PB XIII sebagai raja, tetapi di saat bersamaan KGPH Tedjowulan juga dinobatkan oleh pihak lain.
Menariknya, situasi serupa kembali muncul setelah KGPAA Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, putra mahkota PB XIII, lebih dahulu mendeklarasikan diri sebagai raja PB XVI saat pemberangkatan jenazah ayahnya pada Rabu (5/11/2025). Ia dijadwalkan menggelar Jumeneng Dalem Nata Binayangkare atau upacara naik tahta pada Sabtu (15/11/2025).
Dengan demikian, Keraton Kasunanan Surakarta kembali menghadapi dualisme kepemimpinan, kondisi yang mengulang sejarah panjang perpecahan di lingkungan keraton.





