Belakangan isu Rohingya memang ramai jadi sorotan. Warga keberatan pemerintah menerima para pengungsi yang berasal dari etnis Indo-Arya itu lantaran berbagai alasan.
Saat ini jumlah total pengungsi Rohingya dalam Indonesia yang digunakan tercatat mencapai 1.487 orang. Jumlah yang diperkirakan akan terus bertambah lantaran gelombang pengungsi yang digunakan terus berdatangan.
Berkaca dari konflik Israel juga Palestina, banyak yang mana takut Indonesia akan mengalami hal serupa. Oleh sebab itu, warga mulai gencar menolak kedatangan pengungsi Rohingya.
Marshel Widianto turut menyuarakan kekhawatirannya terkait isu Rohingya. Marshel menyoroti pernyataan akun diduga UNHCR (Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi) yang mana memohonkan Indonesia menerima mereka.
“Semoga rakyat Rohingya sanggup diterima penduduk Indonesia, serta pemerintah dapat berikan dia rumah, makan, kemudian tempat tinggal, lalu buat KTP Indonesia,” bunyi kutipan UNHCR yang tersebut dibagikan ulang oleh Marshel di dalam TikTok, Jumat (8/12/2023).
Marshel Widianto pun menyinggung tentang penjajahan yang tersebut dimulai dari dua jalur.
“Menjajah jalur kekuasaan. Menjajah jalur kasihan,” tulis Marshel sebagai caption video.
“Jangan langsung minta Pulau dong, Kartu Perdana dulu kek,” sindirnya lagi.
Alih-alih dukungan, Marshel Widianto malah dituding menyulut kebencian terhadap para pengungsi Rohingya.
“Wah gawat ini gawat. Rakyat dibakar kebenciannya,” sindir akun @abulm****.
“Semenjak kena kasus beli video kemudian banyak yang mana belain juga udah kelihatan agak gimana gitu,” komentar akun @666_r***.
“Yang jelas nih komika lagi jobless akut akibat penyakit star syndrome, juga kemarin-kemarin infonya dia pakai roadshow segala ke beberapa stasiun TV minta diberi job lagi sambil memohonkan maaf akibat penyakit star syndromenya itu,” komentar akun @Abah_***.
Namun belakangan diketahui kalau komentar yang dijadikan konten oleh Marshel Widianto bukan berasal dari akun UNHCR resmi. Melainkan akun warganet biasa yang sengaja mengubah username-nya menjadi UNHCR.
“Itu akun UNHCR yang mana komentar begitu ternyata cuma netizen biasa yang iseng ganti username. Terus malah dipakai buat jadi bensin komika ini buat mojokin Rohingya,” ujar akun @bandacatturas.
Pihak PBB dalam Indonesia pun sudah merilis klarifikasi dan juga menegaskan kalau akun yang bukan akun resmi UNHCR.
“Mohon bijak dalam memproses informasi dalam internet lantaran komentar itu bukan dari akun UNHCR resmi. Ikuti perkembangan informasi terbaru dari akun resmi @UNHCRIndo yang tersebut berupaya menemukan solusi terbaik untuk semua bersama pemerintah Republik Indonesia,” tulis akun @UNinIndonesia.
Kontributor : Chusnul Chotimah