Home / Aneka / Kisah Dokter Prancis Ungkap Serangan Israel ke Rafah: Bukan Manusia!

Kisah Dokter Prancis Ungkap Serangan Israel ke Rafah: Bukan Manusia!

Kisah Dokter Prancis Ungkap Serangan Israel ke Rafah: Bukan Manusia!

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Seorang Dokter yakni Dr Zouhair Lahna menggambarkan situasi yang digunakan dimaksud terjadi pada Rafah, Gaza Selatan, pasca pasukan tentara Israel melakukan serangan.

Zouhair Lahna yang tersebut dimaksud sudah bekerja pada berbagai wilayah konflik di tempat tempat seluruh dunia, seperti Suriah, Libya, Yaman, Uganda, juga juga Ethiopia ini belum pernah melihat yang dimaksud dimaksud seperti perang Israel dalam Gaza.

Dalam situasi yang mengancam jiwa tersebut, ahli bedah lalu kebidanan ini mengatakan, ada jalan keluar untuk menyelamatkan warga sipil.

Namun sayang, pada hari Selasa, pasukan Israel menyita serta melakukan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah dalam Gaza dengan Mesir – satu-satunya jalan keluar bagi warga Palestina untuk keluar dari perang kemudian merupakan titik masuk terpenting bagi bantuan kemanusiaan.

“Ini adalah ketidakadilan lainnya. Ini tak ada manusiawi,” kata Lahna sambil menggelengkan kepalanya saat berbicara dengan Al Jazeera dari Kairo, Mesir, tempat dia dievakuasi dari Rumah Sakit Gaza Eropa di tempat tempat Khan Younis, dikutip Jumat (10/5/2024).

Sementara itu ia berkisah juga menyesal sebab harus meninggalkan rekan-rekannya dalam dalam wilayah Palestina itu. “Saya marah, gelisah, kesal, sebab saya meninggalkan beberapa orang. Mereka adalah teman-teman saya. Saya bersama mereka, para dokter, orang-orang ini. Kami makan bersama, kami bekerja bersama serta sekarang saya meninggalkan merek dalam kesulitan. Mereka harus memindahkan keluarga mereka, mencari tenda, mencari air, mencari makanan,” katanya.

Asal tahu saja, Lahna sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan menjadi sukarelawan di area dalam rumah sakit-rumah sakit Gaza sebagai bagian dari misi yang dimaksud digunakan diorganisir oleh Asosiasi Dokter Palestina pada dalam Eropa (PalMed Europe) lalu Rahma International yang digunakan itu berbasis dalam Amerika.

Pada pagi hari ketika para pengungsi Palestina di tempat tempat Rafah timur diperintahkan untuk mengungsi kemudian sebelum tank-tank Israel masuk, Lahna juga rekan-rekan asingnya menerima pesan singkat dari tentara Israel. “Tentara Israel, mereka itu itu tahu segalanya. Mereka tahu semua orang yang tersebut ada dalam Gaza kemudian bagaimana cara menghubungi mereka. Mereka menyuruh kami pergi.”

Pesan-pesan itu mendesak para dokter asing untuk meninggalkan Gaza akibat militer Israel akan segera memulai operasi pada Rafah timur.

Beberapa jam kemudian, Lahna lalu rekan-rekannya dari PalMed Eropa kemudian Rahma International dijemput oleh organisasi merekan lalu dibawa ke tempat yang dimaksud digunakan aman di dalam dalam Kairo.

“Ada empat dokter di area area Rumah Sakit Eropa, empat pada Rumah Sakit Kuwait serta dua lainnya,” katanya. “Kami menunggu sementara merek memberikan nama kami kepada pihak berwenang Mesir kemudian Israel, kemudian akhirnya, kami mendapat kabar untuk pergi.”

Ketika dia berangkat, selebaran dari militer Israel yang digunakan berisi perintah evakuasi jatuh dari langit bersamaan dengan rudal-rudal dari pesawat tempur Israel. “Orang-orang panik ketika dia menuju ke utara dari Rafah menuju Khan Younis atau ke arah barat menuju laut,” kenang Lahna.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *