Muhammad Husein berhasil tiba pada Indonesia pada hari Rabu (15/11/2023) di dalam Bandara Soekarno-Hatta setelah melalui perjalanan udara dengan maskapai Emirates EK 356. Setibanya di dalam Indonesia, ia menceritakan berbagai kesaksian di area Gaza hingga akhirnya sanggup kembali ke Indonesia.
Melakukan evakuasi dari daerah konflik bukanlah hal yang tersebut mudah, begitulah yang juga dirasakan oleh Muhammad Husein. Berikut ini adalah beberapa kesaksian Husein selama mengurus proses evakuasi dalam Indonesia.
Nama Husein juga keluarga sempat tidak ada terdaftar
Salah satu tantangan terbesar adalah hambatan administratif. Awalnya, nama keluarga Husein tidak ada ada dalam daftar orang asing yang tersebut diizinkan meninggalkan Gaza.
Oleh oleh sebab itu itu, pemerintah Indonesia harus berusaha keras untuk mendaftarkan nama merek dalam daftar tersebut.
Setelah mereka itu berhasil terdaftar, evakuasi masih belum dapat dilakukan. Salah satu alasan utamanya adalah gerbang perbatasan Rafah bukan dibuka akibat berbagai alasan yang tersebut berkaitan dengan situasi dalam lapangan.
Selama periode ini, tim evakuasi dari Kedutaan Besar Indonesia di dalam Kairo terus berkomunikasi dengan berbagai pihak dan juga berusaha keras untuk menjamin bahwa keluarga Husein dapat dievakuasi secepat mungkin.
Selama proses ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga terlibat langsung. Ia terus berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk melakukan konfirmasi bahwa warga negara Indonesia berada dalam kondisi baik serta bahwa nama merekan dapat segera dimasukkan dalam daftar evakuasi.
Keberhasilan evakuasi yang tersebut mengharukan
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya keluarga Muhammad Husein berhasil dievakuasi dari Gaza. Mereka tiba di dalam Mesir pada 12 November 2023, sebelum kemudian dipulangkan ke Indonesia.
Kedatangan Husein pun disambut oleh kurang lebih banyak 20 orang anggota keluarga di dalam pintu kedatangan Internasional, Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta. Sebagai bentuk dukungan bagi Palestina, merek juga membawa bendera Palestina kemudian mengenakan pakaian serba hitam.
“Dengan sudah keluarnya keluarga Pak Hussein dari Gaza, maka dua keluarga dari Indonesia sudah berada dalam luar Gaza kemudian menyisakan tiga WNI yang tersebut saat ini masih ada di dalam sekitar RS Indonesia di tempat Palestina,” ujra Retno Marsudi.
“Tim evakuasi KBRI Kairo juga terus bolak-balik dengan harapan pintu (Rafah) sewaktu-waktu dibuka juga evakuasi pun dapat dilakukan. Sekali lagi, cuma ada satu kata yang mana bisa jadi diucapkan, Alhamdulillah,” tambah Retno.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
