Home / Nasional / KKP Sukses Bangun Kampung Nelayan Modern Rp 22 Miliar

KKP Sukses Bangun Kampung Nelayan Modern Rp 22 Miliar

KKP Sukses Bangun Kampung Nelayan Modern Rp 22 Miliar

Jakarta,REDAKSI17.COM – Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan lalu Perikanan (KKP) Trian Yunanda mengungkapkan, untuk membangun satu Kampung Nelayan Modern (Kalamo) pada area Desa Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua pihaknya membutuhkan anggaran hingga Rp22,1 miliar.

“Sebetulnya, untuk kemarin yang yang kita resmikan itu (di Desa Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua) mengeluarkan anggaran Rp22,1 miliar, sudah lengkap proses social engineering nya di area area sana,” ungkap Trian dalam Bincang Bahari bertajuk Kampung Nelayan Modern dalam Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Dengan anggaran tersebut, kata Trian, sebetulnya KKP ditugaskan untuk membangun 10 Kalamo. Namun setelah dihitung-hitung, anggaran itu cuma cukup untuk membangun satu Kalamo pada tempat Desa Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua. Karena saat membangun kampung nelayan ini, katanya, KKP melakukan penataan ulang dari nol.

“Saya ditugaskan untuk bangun 10 (Kalamo), tapi anggaran yang dimaksud ada kita hitung-hitung ketemunya tiga, juga ternyata masih kurang, akhirnya cuma jadi satu (Kalamo),” ujarnya.

Ia bilang alokasi anggaran sebesar Rp22,1 miliar itu digunakan untuk perkembangan infrastruktur pokok produksi perikanan, berbentuk dermaga juga tambahan perahu, jalan akses juga jalan kawasan, instalasi air bersih, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) lalu Mandi Cuci Kakus (MCK), penerangan, gardu pandang, shelter perdaratan, turap beton lalu pedestrian.

Selain itu, anggaran hal hal itu juga digunakan untuk pembangunan prasarana pengusahaan perikanan, sebagai kantor koperasi pengelola, pabrik es portabel kapasitas 3 ton, gudang beku portabel kapasitas 10 ton, sarana perbaikan kapal, sentra kuliner, kios persediaan, bengkel nelayan, kendaraan berpendingin roda 4.

Anggaran juga digunakan untuk bantuan sarana penangkapan ikan, sebagai kapal penangkapan ikan serta mesin sebanyak 20 unit, mesin Yamaha 15 PK sebanyak 5 unit, API gillnet monofilamen sebanyak 51 unit, API handline sebanyak 228 unit, coolbox sebanyak 120 unit.

Dan digunakan juga untuk peningkatan kapasitas kemudian produktivitas perniagaan perikanan, berbentuk fasilitasi juga pendampingan kelembagaan kemudian usaha, program magang koperasi, pelatihan perawatan mesin kapal perikanan, bimbingan teknis sertifikasi kecakapan nelayan.

“Kita membangun, melakukan penataan tadi, melakukan perbaikan-perbaikan prasarana yang dimaksud mana dibutuhkan agar proses produksi dapat cuma optimal,” ujarnya.

Untuk diketahui, program Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan banyak prasarana pengusahaan perikanan modern yg dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi penduduk kemudian pertumbuhan ekonomi.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *