UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Dalam suasana penuh kekeluargaan, Paguyuban  Wartawan Kota Yogyakarta (Pawarta) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta hadir dalam kegiatan Media Gethring Kemitraan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakarta yang berlangsung di Bale Timoho Yogyakarta, Selasa (11/11).

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan didampingi Kepala Dinas Kominfo Kota Yogyakarta, Trihastono, serta para jurnalis dari berbagai media massa.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengungkapkan, media massa memiliki peran penting sebagai jembatan antara pemerintah dengan masyarakat dalam menyampaikan informasi yang aktual, terpercaya, dan edukatif.
“Media adalah perantara antara pemerintah dengan masyarakat. Informasi yang disampaikan media berperan penting dalam membangun kepercayaan publik dan memberikan edukasi yang benar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wawan juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Yogyakarta seperti unggah-ungguh, gotong royong, dan rasa kebersamaan dalam setiap program pembangunan.

Kegiatan Media Gethring Kemitraan Diskominfosan Kota Yogyakarta berlangsung di Bale Timoho Yogyakarta, Selasa (11/11).

Ia menilai, semangat kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan pembangunan kota yang berkelanjutan. “Di Jogja, yang paling penting adalah unggah-ungguh, gotong royong, dan keterlibatan semua pihak. Pemerintah siap memberikan dukungan, baik melalui hiburan, bantuan kebudayaan, maupun fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.
Wawan juga menyoroti pentingnya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengembangan kampung tematik sebagai basis peningkatan kesejahteraan warga khsusnya di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta harus dikembangkan secara sinergis agar mampu memberi manfaat nyata bagi pelaku usaha lokal. “Kita bicara Jogja sebagai kota pariwisata. Kalau pariwisata berkembang, otomatis UMKM juga bergerak. Hotel laku, produk lokal terserap, dan ekonomi berputar. Pemerintah berupaya menghubungkan kebutuhan pariwisata dengan potensi UMKM lokal agar saling mendukung,” tambahnya.
Pihaknya juga berharap, media dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat. “Media punya peran besar untuk menjaga semangat kolaborasi dan gotong royong. Bersama-sama, kita bisa membangun Yogyakarta yang lebih maju, guyub, dan sejahtera,” imbuhnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono mengungkapkan, wartawan merupakan mitra strategis Pemkot dalam menyampaikan pesan dan informasi pembangunan kepada masyarakat.
“Kalau kami di Kominfo bertugas sebagai humas resmi, maka teman-teman wartawan adalah humas yang sesungguhnya. Mereka yang menyampaikan informasi dan pesan ke masyarakat secara luas. Karena itu kami berterima kasih atas hubungan baik dan relasi yang sehat selama ini,” jelas Trihastono.
Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025, kolaborasi antara pemerintah dan media telah membantu berbagai program strategis, seperti penanganan sampah, pengembangan UMKM, dan penguatan kampung tematik berbasis budaya dan ekonomi kreatif.
Ia berharap, kegiatan Gathering Media ini dapat menjadi agenda rutin, minimal tiga kali dalam setahun, sebagai ajang silaturahmi, diskusi, serta penguatan komitmen bersama antara pemerintah dan insan media di Kota Yogyakarta.

Salah satu anggota Paguyuban Wartawan Yogyakarta (Pawarta), Ardhi Wahdan saat memberikan masukan kepada Wakil Wali Kota Yogyakarta.

“Kami ingin kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tapi ruang untuk mendengar masukan dari media dan memastikan sinergi tetap terjaga,”katanya.
Selaras dengan Hal tersebut, salah satu anggota Paguyuban Wartawan Yogyakarta (Pawarta), Ardhi Wahdan mengatakan, ingin teman-teman media di Balai Kota Yogyakarta tetap guyup rukun dan tiada yang membuat yang menjurus pada hal-hal transaksional. Kalau ada yang merasa ditekan atau tidak nyaman, pihaknya siap menindaklanjuti dan menjembatani.
Ia juga mengajak para jurnalis untuk terus meningkatkan kapasitas dengan mengikuti sertifikasi Dewan Pers, mulai dari jenjang wartawan muda hingga utama.  Menurutnya, status resmi tersebut bukan hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga membuka peluang mendapatkan program dan perlindungan dari pemerintah, seperti yang pernah terjadi saat pandemi COVID-19.
“Dulu saat masa pandemi, wartawan yang terafiliasi dengan Dewan Pers bisa menerima bantuan sebesar Rp1.250.000 per bulan selama satu tahun. Jadi kalau kita resmi, manfaatnya bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi masyarakat karena kita bisa terus berkarya dengan etika,” tambahnya.