Home / Daerah / Kolaborasi Seni dan Literasi, Angkat Spirit Pelestarian Alam Gunungkidul

Kolaborasi Seni dan Literasi, Angkat Spirit Pelestarian Alam Gunungkidul

Yogyakarta, (10/08/ 2025 ) REDAKSI17.COM– Kolaborasi seni rupa dan literasi kembali hadir melalui Pameran The Story of Giri Sela Kandha dan peluncuran buku biografi Hutan Baru di Gunung Batu: Sugiharto’s Journey Converting Karst Rock into Green Forest. Acara pembukaan pameran sekaligus peluncuran buku biografi berlangsung di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan No. 7, Alun-Alun Utara Yogyakarta, Minggu (10/8).

Pameran yang dihadiri Wakil Gubernur DIY,  KGPAA Paku Alam X ini mengangkat kisah inspiratif pelestarian alam Giri Sela Kandha serta mendorong keterlibatan publik dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, yang hadir mewakili Bupati Gunungkidul, menyampaikan pameran ini tidak hanya menyuguhkan karya seni yang memikat, tetapi juga membawa pesan mendalam mengenai perjuangan melestarikan lingkungan.

“Gunungkidul bukan hanya kaya akan lanskap alam yang indah, tetapi juga memiliki kekuatan besar berupa semangat warga dan insan kreatif. Melalui seni, literasi, dan aksi nyata, kita bisa menciptakan perubahan yang bermakna dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pameran yang berlangsung pada 10 hingga 20 Agustus 2025 ini menampilkan karya dari 35 perupa, dikuratori oleh Alex Luthfie R. Karya yang dipamerkan meliputi lukisan, patung, fotografi, hingga instalasi seni yang merefleksikan kisah nyata pelestarian alam Giri Sela Kandha.

Buku biografi yang diluncurkan bersamaan, ditulis Deni Junaedi, mengisahkan perjalanan inspiratif Sugiharto Soeleman atau Pak Gi, salah satu pendiri Jogja Gallery, dalam mengubah kawasan karst tandus menjadi hutan hijau produktif. Kisah ini menjadi simbol ketekunan, inovasi, dan dedikasi terhadap keberlanjutan ekosistem.

Kurator pameran, Alex Luthfie R., menuturkan karya-karya yang dipamerkan lahir dari kisah nyata perjuangan Pak Gi menghidupkan kembali ekosistem Giri Sela Kandha. Perjuangan tersebut berhasil memulihkan habitat flora dan fauna, mengalirkan air bersih ke perbukitan, serta mengembalikan keseimbangan antara manusia dan alam.

Adapun tujuan pameran ini adalah mengapresiasi perjuangan pelestarian lingkungan yang dilakukan Sugiharto Soeleman melalui pendekatan seni dan literasi. Kemudian menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam konservasi alam, khususnya di kawasan karst Gunungkidul.

Selanjutnya mendorong kolaborasi lintas bidang antara seniman, akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Serta memperkaya khazanah seni rupa Yogyakarta dengan karya-karya inovatif, kontekstual, dan sarat pesan sosial.

Pameran ini diikuti oleh 35 perupa terkemuka, di antaranya Andi Firda Arifa, Nasirun, Dedi Sufriadi, Dyan Anggraini, dan Gusmen Heriadi, serta puluhan seniman lainnya yang menghadirkan karya eksperimental lintas medium dengan pesan lingkungan yang kuat.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *