Home / Nasional / Kominfo Bantah Proyek Pembangunan BTS 4G Ditolak Warga

Kominfo Bantah Proyek Pembangunan BTS 4G Ditolak Warga

Kominfo Bantah Proyek Pembangunan BTS 4G Ditolak Warga
Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Komunikasi juga Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi membantah adanya penolakan dari warga mengenai proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi lalu Informasi Kemenkominfo (BAKTI Kominfo).

Ia menegaskan kalau pengerjaan BTS 4G BAKTI Kominfo dalam lokasi terdepan, terluar, lalu tertinggal alias wilayah 3T itu justru amat dibutuhkan masyarakat.

“Enggak ada penolakan, publik justru membutuhkan akses internet. Masyarakat meminta, bukan penolakan,” katanya, dikutip dari siaran pers Kominfo, Minggu (31/12/2023).

Budi Arie menjelaskan kalau warga di area wilayah 3T dapat meminta-minta konstruksi BTS 4G ke Bupati masing-masing untuk mendapatkan akses internet.

“Sekarang rakyat lewat Bupatinya yang dimaksud minta. Masyarakat yang mana meminta-minta pengerjaan BTS di area daerahnya,” imbuhnya.

Menkominfo menyatakan 4.990 BTS telah terjadi terbangun di area wilayah 3T. Namun masih ada 630 BTS yang tersebut belum selesai lalu akan dirampungkan pada semester satu (H1) tahun 2024.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi meresmikan proyek BTS 4G yang dimaksud dibangun BAKTI Kominfo pada Kamis (28/12/2023). [Screenshot YouTube Sekretariat Presiden]
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi meresmikan proyek BTS 4G yang tersebut dibangun BAKTI Kominfo pada Kamis (28/12/2023). [Screenshot YouTube Sekretariat Presiden]

Diketahui 4.990 proyek BTS 4G yang dimaksud dibangun oleh BAKTI Kominfo sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun total proyek secara keseluruhan berjumlah sekitar 7.200.

“Siang ini saya resmikan pengoperasian sinyal BTS 4G BAKTI kemudian akses internet di dalam desa 3T (wilayah terdepan, terluar, lalu tertinggal), serta pengoperasian dan juga integrasi Satelit Republik Indonesia 1 pada Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara,” kata Jokowi dalam konferensi pers yang tersebut disiarkan pada kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/12/2023).

Dalam sambutannya, Jokowi menilai kalau Indonesia adalah negara besar yang dimaksud terdiri dari 17.000 pulau. Dengan kondisi geografis beragam ini, Jokowi menilai kalau pemerintah harus menyiapkan beberapa infrastruktur.

“Baik itu infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, dan juga juga konstruksi infrastruktur kesehatan, pendidikan, sangatlah tak mudah. Tidak seperti negara-negara lain yang belaka satu daratan,” curhat Jokowi.

Melihat kondisi itu, Jokowi mengakui kalau Indonesia memerlukan infrastruktur di area sisi konektivitas untuk menjangkau seluruh lapisan Indonesia.

Ia menilai kalau pengerjaan infrastruktur telekomunikasi itu diimplementasikan sebagai rangka untuk memperkuat kemudian kesatuan bangsa.

“Kami sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, kami juga sudah membangun tol langit, agar seluruh lapisan warga mempunyai akses yang setara ke dunia digital, termasuk dalam pembangunan BTS,” papar dia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *