Home / Warta Daerah / Konjen RI di New York Inginkan Kolaborasi Lebih dengan Pemda DIY 

Konjen RI di New York Inginkan Kolaborasi Lebih dengan Pemda DIY 

Yogyakarta (17/11/2025) REDAKSI17.COM – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyambut kunjungan Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York, Winanto Adi pada Senin (17/11) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kedatangan Winanto kali ini bertujuan untuk membicarakan kolaborasi yang lebih lagi dengan Pemda DIY terkait pengembangan potensi DIY yang bisa dibawa ke New York.

Hal ini terungkap dalam pembicaraan keduanya yang berlangsung kurang lebih dua jam ini. Pada pertemuan ini, hadir juga Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana; Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi; serta perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY.

“Selama ini kami sudah bekerja sama dengan (Pemprov) DKI Jakarta dalam beberapa hal. Dan kali ini kami ingin melakukannya dengan Pemda DIY. Apalagi kami tahu jika DIY sudah banyak melakukan kerja sama maupun kolaborasi dengan asia society yang ada di New York, bahkan ada kolaborasi dengan Yale University,” ungkap Winanto.

Winanto menambahkan, kedatangannya kali ini juga untuk mengetahui program kerja Pemda DIY pada 2026 mendatang. Dari program kerja Pemda DIY tersebut kemungkinan ada yang bisa dikolaborasikan bersama Konsulat Jenderal RI di New York. Dalam saat ini, pihaknya juga tengah menggelar pameran besar bertajuk ‘Nusantara: Six Centuries of Indonesian Textiles’ yang diselenggarakan di Yale University Art Gallery, Amerika Serikat, dari 12 September 2025 hingga 11 Januari 2026.

“Ada beberapa potensi pada dunia tekstil Indonesia yang bisa kami bawa ke sana. Salah satunya serat nanas. Dan kami menawarkan kepada Pemda DIY mungkin ada potensi yang bisa ikut kami bawa untuk diperkenalkan lebih luas lagi di New York,” katanya.

Dalam pertemuan ini, Wakil Gubernur DIY mengungkapkan, wilayah DIY yang tidak terlalu luas membuat peluang investasi di daerah istimewa ini juga terbatas. Dan selama ini, pendukung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY terbesar adalah sektor pendidikan dan budaya.

“Mengenai perekonomian, kami di DIY lebih kepada ekonomi kreatif, di mana kesenian dan budaya juga menjadi bagian di dalamnya. Sedangkan untuk dunia tekstile, tentunya kami lebih kepada batik, apalagi sejak Yogyakarta dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia,” imbuh Sri Paduka.

Sri Paduka pun mengungkapkan, Pemda DIY selalu berupaya memberikan ruang bagi para pelaku budaya untuk berkembang dan semakin eksis. Salah satu bukti nyatanya dengan didirikannya Akademi Komunitas sebagai wadah para pelaku budaya untuk mengasah kemampuan dan memperoleh pengakuan keterampilan berupa ijazah.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, Pemda DIY pada sektor budaya memang pernah melakukan kerja sama dengan Konjen RI di New York, meski memang tidak berkembang lebih luas. Untuk itu, ke depannya ia berharap ada semacam kolaborasi bersama Konjen RI di New York dalam hal upaya membangun ekosistem museum yang lebih baik.

“DIY memiliki 41 museum, di mana masih banyak potensi museum yang bisa lebih dikembangkan. Karena itu akan sangat baik jika dapat berkolaborasi dengan Konjen RI di New York untuk dapat menghubungkan kami dengan museum-museum di New York,” imbuhnya.

HUMAS DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *