Sleman (08/12/2024) REDAKSI17.COM -Tepuk tangan penonton membahana di Auditorium Driyarkara, Kampus 2 Universitas Sanata Dharma (USD) Mrican pada Sabtu (07/12) malam. Para penonton terkesima dengan penampilan istimewa Konser Kolaborasi Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Cantus Firmus USD dengan orkestra milik Keraton Yogyakarta, Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) yang menyuarakan harmoni keberagaman.
Konser Kolaborasi yang digelar dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-69 USD ini dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono didampingi Mantu Ndalem sekaligus Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta yang menaungi YRO, KPH Notonegoro. Selain itu, konser kolaborasi yang berdurasi dua jam tersebut di padati setidaknya 700-an penonton dari berbagai usia dan kalangan.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan kolaborasi antara orkestra dan paduan suara menciptakan salah satu bentuk ekspresi artistik yang paling megah dan mendalam dalam dunia musik. Ketika instrumen-instrumen orkestra bersatu dengan kekuatan suara manusia, hasilnya adalah sebuah karya seni yang tidak hanya menyentuh telinga, tetapi juga hati dan jiwa.
“Lebih dari sekadar hiburan, kolaborasi orkestra dan paduan suara sering kali membawa pesan mendalam kepada audiens. Kekuatan musik mereka mampu menyentuh sisi spiritual manusia, menyampaikan pesan tentang perdamaian, persatuan, dan harapan. Gabungan ini menjadi pengingat, meski kita berasal dari latar belakang yang berbeda, kita dapat bersatu dalam harmoni,” tutur Sri Sultan.
Sri Sultan menyampaikan orkestra dan paduan suara memiliki banyak kesamaan. Keduanya adalah seni kolektif yang melibatkan banyak individu dengan peran unik. Meskipun setiap elemen memiliki karakteristik tersendiri, semua bagian diarahkan menuju satu tujuan: menciptakan keindahan musik.
“Ketika keduanya berkolaborasi, suara manusia dan suara instrumen saling melengkapi, menciptakan dimensi baru dalam musik. Instrumen orkestra memberikan fondasi harmonik yang mendalam, sementara paduan suara menambahkan elemen emosional yang unik,” ujarnya.
Menurut Sri Sultan, kolaborasi semacam ini tidak terjadi secara instan. Dibutuhkan koordinasi, disiplin, dan pemahaman mendalam antara para musisi dan penyanyi. Konduktor berperan sebagai jembatan yang menyatukan keduanya. Dalam proses ini, muncul simbol penting tentang kerja sama antara keberagaman elemen dapat bersatu untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar jumlah bagian-bagiannya.
“Berangkat dari konsep dan pemahaman itulah, kita semua patut menyambut baik dan mengapresiasi konser kolaborasi PSM Cantus Firmus USD dan YRO malam ini. Mari kita semua nikmati konser malam ini, sembari merenungkan sebuah pelajaran berharga harmoni tidak muncul dari keseragaman, tetapi dari keberagaman yang saling melengkapi,” imbuh Raja Kraton Yogyakarta ini.
Sementara Rektor USD, Albertus Bagus Laksana menyatakan alunan indah nada-nada yang bermakna sangat mendalam dari konser kolaborasi YRO dengan PSM Cantus Firmus USD. Dua lembaga bereputasi yang membanggakan tengah berkolaborasi dengan sangat indah memadukan harmoni dan kerjasama. Keduanya berkomitmen meramu harmoni yang indah antara berbagai jenis musik modern barat dengan tradisi Nusantara.
“Memasuki usia 69 tahun dan menuju 70 tahun pada 2025 nantinya, Sanata Dharma bersyukur telah bersama masyakarat khususnya DIY berjalan bersama. Konser kolaborasi dalam rangka Dies Natalis USD ini membuat momen perayaannya sungguh istimewa serta memperkuat harmoni Sanata Dharma dan Keraton Yogyakarta,” tandas Romo Bagus.
Sabina, salah satu penonton konser kolaborasi mengaku baru pertama kalinya melihat penampilan YRO yang berkolaborasi dengan PSM Cantus Firmus. Warga asal Kediri, Jawa Timur ini sangat terkesan dan senang dengan lagu-lagu Jawa yang dimainkan dalam format orkestra. Lagu-lagu tersebut mengingatkan akan lagu yang sering kakek neneknya.
“Saya pengen tahu dan melihat penampilan langsung musik orkestra. Karena baru pertama kali nontonnya pada waktu di Yogya, yang notabene kental akan musik tradisional Jawa ternyata bisa dipadukan dengan orkestra. Jadinya keren, apalagi saat lagu Indonesia Pusaka dinyanyikan, bikin semakin merinding,” ungkapnya.
Konser kolaborasi di bawah konduktor MJ. Manggalawaditro ini menghadirkan 13 repertoar. Adapun repertoar tersebut yaitu Medley Suara Suling dan Menthok-Menthok, Fantasia on Turi-Turi Putih, Lir Ilir, Indonesia Pusaka, Gundul-Gundul Pacul, Yen in Tawang Ana Lintang, Concerto Nusantara, Jenang Gula, Lela Ledhung, Padhang Bulan, Sepasang.Mata Bola, Yogyakarta dan Tanah Airku.
Humas Pemda DIY