Home / Ekobis / Konsumsi Kertas Dunia Diramal Tembus Rp6.000 T, Ini Pemicunya

Konsumsi Kertas Dunia Diramal Tembus Rp6.000 T, Ini Pemicunya

Konsumsi Kertas Dunia Diramal Tembus Rp6.000 T, Ini Pemicunya

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pangsa pasar industri bubur kertas (pulp) serta kertas global diperkirakan tumbuh 1,07% mencapai US$387,54 miliar atau sekitar Rp6.058,2 triliun dalam tahun 2023 dari US$348,32 miliar pada tahun sebelumnya. Angka ini didasari perhitungan compound annual growth rate (CAGR).

PT Kredit Rating Indonesia (KRI) melihat outlook positif hal hal tersebut didorong meningkatnya permintaan terhadap hasil pulp and paper secara global. Mengingat, dengan adanya perdagangan online, kemasan dari kertas makin banyak digunakan untuk distribusi.

Selain itu, kampanye pelestarian lingkungan memperkuat produk-produk dari kertas yang tersebut lebih banyak tinggi mudah terurai secara alami untuk digunakan untuk menggantikan item berbahan plastik, serta lainnya.

Rating Analyst PT Kredit Rating Indonesia (KRI), Achmad Sudjatmiko menjabarkan, berdasarkan volume, konsumsi pulp yang digunakan dimaksud digunakan untuk menghasilkan kertas printing serta writing, serta kertas kemasan, diprediksi meningkat dari 408 jt metrik ton pada tahun 2021 menjadi 476 juta metrik ton pada tahun 2032.

“Dengan packaging paper (kertas kemasan) diestimasikan mendominasi pemakaian pulp tersebut,” jelas Achmad dalam keterangan tertulis, Kamis, (5/10/2023).

Berdasarkan riset dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI), meski pasokan pulp masih tambahan tinggi tinggi dibandingkan konsumsi pulp dunia, namun pertumbuhan kapasitas produksi pulp terlihat melambat sejak tahun 2017.

Pada periode tahun 2017 – 2019 pertumbuhan kapasitas produksi pulp secara global belaka sekali bertambah rata-rata 1,2 jt metrik  ton per tahun, dan juga juga pada tempat tahun 2020 – 2021 pertumbuhan kapasitas produksi pulp global cuma tumbuh rata-rata 2 jt metrik ton per tahun.

Pertumbuhan kapasitas produksi yang tersebut dimaksud melambat dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Hal ini menimbulkan naiknya tingkat rata-rata operating rate meningkat dari 90% menjadi 91% di area area tahun 2026.

Sedangkan dari sisi nilai tukar pulp dunia saat ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah sebelumnya turun ke level terendah yaitu di area tempat CNY4.782 per ton pada bulan Juni 2023. Hal ini dipicu kelebihan pasokan terutama dalam wilayah Amerika Utara lalu Eropa.

“Saat ini tanda-tanda recovery dari nilai tukar pulp sudah mulai terlihat, di tempat area mana tarif pulp per tanggal 16 September 2023 sudah mencapai CNY5.480 / ton,” sebut KRI.

Peningkatan permintaan dari China, sebagai salah satu konsumen terbesar pulp dunia, menjadi salah satu penyebab kenaikan nilai tukar tersebut, didorong oleh stimulus dari pemerintah China seperti penurunan tingkat suku bunga acuan dari 3,55% menjadi 3,45% untuk memicu pertumbuhan sektor ekonomi pada tempat negeri tersebut.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *