Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan dari Pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dalam rangka studi pembelajaran mengenai implementasi dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). Rombongan dipimpin oleh Waki Wali Kota Tarakan Ibnu Sanud dan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan di Ruang Yudistira, Balai Kota Yogyakarta, Selasa (6/5).
Wawan Harmawan menyampaikan bahwa pencapaian SPM Kota Yogyakarta yang saat ini telah mencapai 100% merupakan hasil dari kolaborasi dan sinergi antara perangkat daerah, peran masyarakat, serta sistem pemantauan dan validasi yang berjalan secara konsisten.
“Kami terbuka untuk berbagi praktik baik dan pengalaman, termasuk jika ke depan ingin dijalin kerja sama antar perangkat daerah untuk pendampingan teknis,” ujarnya.
Wawan juga menyoroti peran aktif mahasiswa dan pelajar dari luar daerah, termasuk dari Kalimantan Utara, yang turut berkontribusi dalam dinamika pembangunan sosial di Kota Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan bersama Wakil Wali Kota Tarakan Ibnu Sanud
“Kami berharap mahasiswa dan pelajar dari luar DIY, khususnya Kalimantan Utara, tidak hanya belajar di sini, tetapi juga menjadi bagian dari jaringan yang mampu membawa perubahan positif di daerah asalnya. Mereka bisa kami latih menjadi wirausahawan muda maupun duta pembangunan sosial,” ujar Wawan.
Kunjungan dari Pemerintah Kota Tarakan Kalimantan Utara
Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Sanud, menjelaskan bahwa saat ini Kota Tarakan telah mencapai angka 97,57% dalam pemenuhan SPM, namun masih berupaya untuk mencapai angka maksimal 100% seperti yang telah diraih Kota Yogyakarta.
“Kami ingin mempelajari strategi Yogyakarta, karena kami melihat bahwa di sini capaian SPM sudah paripurna. Harapannya, kunjungan ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkret, termasuk bimbingan teknis dari OPD pengampu di Yogyakarta kepada kami,” terang Ibnu.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Riska Novriana, membeberkan berbagai strategi konkret dalam mencapai 100% pemenuhan indikator SPM di bidang kesehatan. Salah satunya adalah dengan pelibatan kader pendamping ibu hamil di setiap RW, serta validasi data secara berkala antara kader dan Puskesmas.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Riska Novriana
“Kami berangkat dari pemahaman bahwa SPM adalah pelayanan minimal, bukan maksimal. Jadi indikator seperti pemeriksaan kehamilan harus dipenuhi untuk seluruh ibu hamil. Ini kami laksanakan secara sistematis melalui jejaring Puskesmas dan kader,” jelas dr. Riska.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Agus Trimadi menambahkan bahwa strategi pemenuhan SPM di bidang pendidikan dilakukan dengan optimalisasi pembiayaan, sarana-prasarana, dan kebutuhan guru. Pendekatan jaminan pendidikan daerah juga dijalankan untuk menjangkau anak-anak dari keluarga tidak mampu agar tetap bisa bersekolah.
“Data anak tidak sekolah kami gali hingga ke tingkat kelurahan, dan tindak lanjutnya adalah pendampingan kejar paket atau intervensi sosial lainnya. Upaya ini termasuk menjaring anak usia 15–25 tahun yang tidak sekolah dan tidak bekerja untuk kemudian diarahkan melalui pelatihan keterampilan atau penciptaan lapangan kerja baru,” terang Agus.