Sleman,REDAKSI17.COM-Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Kota Yogya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya terus berinovasi dengan menghadirkan sistem dan layanan berbasis digital. Salah satu inovasi unggulan yang saat ini dijalankan adalah KOPI QRISNA atau Kolaborasi Peningkatan Transaksi Nontunai melalui QRIS Dinamis.
Hal ini dikatakan Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber pada acara talkshow akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah melalui sinergi dan inovasi pembayaran digital yang digelar di Royal Ambarukmo Hotel, Senin (4/8/2025).
Hasto menegaskan adanya KOPI QRISNA adalah bentuk nyata dari komitmen Pemkot Yogya dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif, efisien, dan transparan.
“Kami ingin mendorong masyarakat untuk terbiasa dengan sistem pembayaran nontunai yang lebih cepat, aman, dan transparan. KOPI QRISNA bukan hanya sekadar teknologi, tapi juga langkah strategis dalam mendigitalisasi layanan publik secara menyeluruh,” ungkapnya.
Dalam implementasinya, KOPI QRISNA berhasil melakukan integrasi sistem pembayaran Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD) ke dalam aplikasi layanan digital milik Pemkot, yaitu Jogja Smart Service (JSS).
“Aplikasi ini telah mencatatkan lebih dari 300 ribu pengguna aktif, yang kini dapat menikmati kemudahan transaksi nontunai tanpa biaya tambahan,” ungkapnya.

Selain itu manfaat KOPI QRISNA juga telah diperluas ke berbagai sektor strategis lainnya. Beberapa di antaranya mencakup
Pembayaran retribusi pengelolaan air limbah, pembayaran retribusi pasar tradisional, pembayaran sewa rumah susun sederhana sewa (rusunawa), serta pembayaran sewa aset milik daerah.
Dengan hadirnya QRIS dinamis di sektor-sektor tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat melakukan transaksi hanya dengan memindai kode QR yang telah disediakan secara real-time melalui aplikasi JSS atau platform perbankan digital.
Dengan adanya transformasi digital melalui KOPI QRISNA, Hasto menargetkan terjadinya peningkatan signifikan pada tingkat kepatuhan wajib pajak dan pelaku usaha dalam melakukan pembayaran kewajiban daerah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan daerah secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang cara baru dalam melayani masyarakat. Ini adalah wujud dari komitmen kami untuk menjadikan Kota Yogya sebagai smartcity yang adaptif, cerdas, dan siap bersaing di era digital,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut juga diluncurkan QRIS TAP Sektor Transportasi di wilayah DIY dan Kick Off QRIS Jelajah Indonesia 2025 yang dilakukan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.
Dengan peluncuran tersebut Wali Kota berharap dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat serta memperkuat sinergi antar lembaga, dan mempercepat transformasi digital di DIY.