Home / Politik / KPU Jelaskan Format Debat, Capres-Cawapres Saling Mendampingi dan Boleh Berdiskusi

KPU Jelaskan Format Debat, Capres-Cawapres Saling Mendampingi dan Boleh Berdiskusi

KPU Jelaskan Format Debat, Capres-Cawapres Saling Mendampingi lalu Boleh Berdiskusi
Jakarta,REDAKSI17.COM – Ketua KPU Hasyim Asy’ari menjelaskan format debat calon presiden (capres) dan calon wakil  presiden (cawapres). Hal itu diungkap usai melakukan rapat tertutup bersama tim dari ketiga pasangan capres serta cawapres.

Dia menjelaskan capres juga cawapres akan tetap saling mendampingi di tempat atas panggung saat debat.

“Intinya, yang mana bicara, boleh dikatakan kalau debat capres ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres,” kata Hasyim di tempat Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).

Artinya saat debat capres, hanya sekali Anies Baswedan, Prabowo Subianto, juga Ganjar Pranowo yang tersebut boleh bicara meskipun pasangan cawapres mereka itu masing-masing ada pada atas panggung.

Sebaliknya, dalam debat cawapres, cuma Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, serta Mahfud MD yang digunakan boleh bicara walaupun masing-masing capres turut mendampingi.

“Kalau yang bicara cawapres, capresnya mendampingi. Kalau yang bicara capres, cawapresnya mendampingi,” ujar Hasyim.

“Namanya didampingi kan dalam sebelahnya,” tambah dia

Meski belaka salah satu yang digunakan boleh bicara dalam satu pasangan capres juga cawapres, Hasyim menjelaskan bahwa dia boleh berdiskusi dalam menjawab pertanyaan debat.

“Soal beliau diskusi dulu kan urusan capres-cawapres. Yang bicara adalah saat debat capres, capres yang digunakan bicara juga saat saat cawapres ya cawapres yang bicara,” tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Hasyim menjelaskan debat perdana akan menjadi porsi untuk capres dengan mengkaji pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan juga kerukunan warga.

Debat yang digunakan akan diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, serta Ganjar Pranowo yang akan diselenggarakan dalam Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12/2023).

Kemudian, debat kedua akan menjadi porsi bagi masing-masing cawapres yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, serta Mahfud MD.

“Debat kedua yang dimaksud menjadi porsinya cawapres untuk berdebat, temanya adalah ekonomi, baik itu dunia usaha kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN juga APBD, infrastruktur dan juga perkotaan,” kata Hasyim.

Debat yang akan digelar pada 22 Desember 2023. Namun, KPU belum menegaskan lokasi debat antarcawapres itu digelar.

Untuk debat ketiga, para capres akan kembali saling berdebat pada 7 Januari 2024 dengan mendiskusikan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, kemudian geopolitik.

Pasangan Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor ururt 2, serta Ganjar-Mahfud nomor urut 3 saat penetapan nomor urut pasangan Capres dan juga Cawapres pemilihan umum 2024 pada Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Pasangan Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor ururt 2, lalu Ganjar-Mahfud nomor urut 3 saat penetapan nomor urut pasangan Capres serta Cawapres pemilihan umum 2024 pada Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan, debat keempat akan kembali menjadi porsi untuk cawapres dengan mengeksplorasi penyelenggaraan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta publik adat kemudian desa. Adapun waktu pelaksanaan debat cawapres kedua ini ialah 21 Januari 2024.

“Kemudian, topik terakhir, tema debat terakhir menjadi porsinya debat capres meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, serta juga inklusi,” tutur Hasyim.

Debat terakhir ini diketahui akan digelar pada 4 Februari 2024 di dalam Kantor KPU, Jakarta Pusat.

Hasyim menjelaskan pasangan capres dan juga cawapres akan saling mendampingi di area atas panggung debat. Namun, pada debat capres, porsi bicara hanya saja akan diberikan kepada capres, demikian pula sebaliknya pada saat debat cawapres.

“Intinya, yang dimaksud bicara, boleh dikatakan kalau debat capres ya sepenuhnya capres. Kalau cawapres, sepenuhnya cawapres,” tandas Hasyim.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *