Home / Nasional / Krisis Global, Presiden RI Sebut Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

Krisis Global, Presiden RI Sebut Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

Yogyakarta (29/11/2024) REDAKSI17.COM– Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dihormati karena pertumbuhan ekonomi yang sangat cemerlang di tengah krisis global. Inflasi Indonesia pun masih berada pada tahap aman, pada batas inflasi dunia.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan hal demikian pada Pertemuan Tahunan BI 2024, Jumat (29/11) di Graha Bhasvara Icchana, Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tampak turut hadir. Pada kesempatan tersebut, DIY juga mendapat penghargaan sebagai Pemerintah Provinsi dengan Implementasi QRIS terbaik di Indonesia, bersama dengan Provinsi Riau, Bali, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Bertemakan Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Sosial, Presiden Prabowo mengatakan, tema sudah sangat sesuai. Hal ini karena, tema tersebut merupakan kunci suatu kebangkitan bangsa. Sinergi dan kolaborasi kerja yang didukung dengan kerjasama persatuan dan kerukunan adalah rumus keberhasilan pembangunan perekonomian. Hanya negara yang mampu mewujudkan hal tersebut yang akan mencapai keberhasilan apapun termasuk dari segi ekonomi.

Menghadapi krisis global, Presiden Prabowo menyebut, saat ini Indonesia dalam posisi yang sangat menguntungkan. Hampir semua elemen seperti mineral, tanaman, kekayaan laut yang dibutuhkan untuk menjadi negara maju telah ada di dalam genggaman. Pun sesuai dengan konsensus pakar-pakar ekonomi dan pakar-pakar geopolitik dunia yang mengatakan bahwa Indonesia saat ini memang sedang menjelang masa depan untuk menjadi negara yang maju setidaknya pada 2045 nanti.

Saat ini inflasi Indonesia menurut Presiden Prabowo masih berada pada batas aman dunia. Tidak semua negara bisa melakukan tersebut melakukan hal tersebut karena menurut Presiden Prabowo pada lawatan ke negara-negara sahabat, dirinya melihat laju inflasi di berbagai negara mengalami lonjakan di atas 60%. Ketidakstabilan ekonomi di banyak negara ini membuat situasi Indonesia menjadi lebih baik.

“Pelaku-pelaku perbankan terutama yang bertanggung jawab atas kebijakan umum dan regulasi dari pihak pemerintah kemudian dari pihak otoritas keuangan, memainkan peran yang sangat penting,” ujar Presiden Prabowo.

Prabowo menambahkan sektor keuangan adalah pemain peran yang penting untuk menjaga keberlangsungan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kepada mereka yang bergerak pada jasa keuangan Prabowo menitipkan pesan bahwa pengelolaan harus dilakukan sebaik mungkin mengingat yang dikelola adalah uang milik rakyat Indonesia. wajib ada tindakan yang bijak dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Saudara-saudara pada lembaga keuangan ini adalah penerima mandat perekonomian dari rakyat Indonesia. Menjaga stabilitas keuangan adalah hal yang sangat vital. Seperti yang pernah dikatakan oleh salah satu tokoh dunia bahwa untuk menghancurkan suatu negara hancurkanlah yang pertama mata uangnya,” kata Presiden Prabowo.

Terkait dengan hal tersebut maka Presiden Prabowo menitip pesan kepada Gubernur BI, menteri keuangan, ketua OJK serta semua pelaku keuangan untuk tetap memegang teguh tugas dan tanggung jawabnya. Sang Presiden percaya, dengan semangat merah putih, para pelaku keuangan ini akan bisa mengemban amanah rakyat dengan baik.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengamini apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo. Perry mengatakan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11 hingga 13% pada tahun 2025 dan 2026 mendatang. Tingginya kredit perbankan ini akan mampu memompa perekonomian nasional setidaknya selama 2 tahun. Ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,5 hingga 5,6% pada tahun 2025.  Sementara pada tahun 2026 pertumbuhan akan lebih tinggi yaitu pada angka 4,9 hingga 5,7%.

“Pendorong ekonomi nasional masih mengandalkan konsumsi rumah tangga. Sementara ekspor masih cukup baik di tengah gejolak global,” kata Perry.

Namun Perry juga tidak menampik, bahwa perekonomian dunia akan terus bergejolak dan hal ini dipengaruhi salah satunya oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. terpilihnya Donald Trump dapat mengubah arah kebijakan Amerika Serikat hingga membawa perubahan besar pada geopolitik dan perekonomian dunia.

Perry menjelaskan ketidakpastian ini ditandai dengan 5 karakteristik yaitu slower dan divergen growth atau perlambatan dan ketimpangan pertumbuhan. Ekonomi AS akan membaik, tetapi Eropa dan Cina akan melambat. Kabar baiknya, pertumbuhan di India dan Indonesia cukup baik.

Kedua penurunan inflasi akan melambat bahkan beresiko naik pada 2025 karena gangguan rantai pasok dan pajak. Ketiga, imbas hasil US Treasury atau Surat Utang AS akan meningkat sekitar 4,75 hingga 5% pada tahun 2026. Ini dikarenakan membengkaknya defisit pemerintah Amerika Serikat dan keempat adalah preferensi investor global yang akan mulai menanamkan modal di Amerika Serikat. Kondisi ini menurut Ferry dapat meningkatkan suku bunga dan memperkuat dolar AS

Terakhir ada fenomena strong dollar yang berlanjut. Indeks dolar AS menguat dari 101 naik ke 107, sehingga mengakibatkan depresiasi nilai tukar dunia termasuk rupiah.

“Semoga dolar Amerika tidak menguat lagi,” harap Perry.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *