Home / Daerah / KRJ, Dari Masjid Menuju Berkah Kesejahteraan

KRJ, Dari Masjid Menuju Berkah Kesejahteraan

Yogyakarta (24/03/2025) REDAKSI17.COM – Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) menjadi upaya Masjid Jogokariyan dalam menyebar berkah bulan Ramadan agar dapat dirasakan oleh seluruh warga kampung hingga masyarakat luas, bukan hanya terpusat dan terasa di masjid. Dengan menjunjung kebersamaan, melalui KRJ, Masjid Jogokariyan berupaya menghadirkan program-program kegiatan berbasis masjid sebagai sumber kesejahteraan bagi masyarakat.

“Kita ingin merubah kondisi selama bertahun-tahun yang mana Ramadan itu hanya terpusat dan terasa di masjid. Kita ingin Ramadan itu dirasakan betul manfaatnya oleh seluruh warga dan mewarnai seluruh sudut kampung. Maka, kegiatan Ramadan di Masjid Jogokariyan kita beri nama Kampung Ramadan Jogokariyan. Tahun ini sudah memasuki tahun ke-21 dengan tema ‘Mendoa Untuk Indonesia Bahagia’,” tutur Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Muhammad Jazir saat ditemui di Masjid Jogokariyan pada Senin (10/03) lalu.

Jazir mengungkapkan, kegiatan Ramadan di KRJ dimulai dengan mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan kampung dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Kemudian dilanjutkan dengan lomba membuat lampion Ramadan dan menghias kampung dengan art street decoration.

“Kemudian kami memberikan bantuan subsidi sahur, bagi masyarakat yang kurang mampu. Lebih dari 1.000 paket subsidi sahur berupa beras, minyak goreng, gula, teh, dan sekadar lauk-pauk, supaya warga yang kurang mampu bisa makan sahur dengan baik di rumah mereka masing-masing. Namun kami juga menyediakan paket sahur di Masjid Jogokaryan setiap malam, bagi warga yang memerlukan. Jadi masjid bisa hadir di rumah-rumah warga itu dengan memberikan subsidi sahur,” jelas Jazir.

Selain itu, setiap hari selama bulan Ramadan (2-28 Maret 2025), KRJ selalu menyelenggarakan buka puasa bersama dengan membagikan 3.500-4.000 porsi takjil gratis dengan menu yang beragam. Jumlah porsi tersebut pun menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dibandingkan saat awal dimulainya KRJ pada tahun 2003 dengan membagikan 250 porsi.

“Ternyata perkembangannya cepat sekali. Jadi tahun ke-2 itu sudah 1.000. Tahun ini sebenarnya target kita hanya 3.500 piring per hari, tetapi sejak tanggal dua Ramadan sudah tembus di atas 4.000 piring satu hari,” ungkap Jazir.

Disebutkan Jazir, penyediaan takjil buka puasa bersama gratis ini melibatkan seluruh kontribusi masyarakat. Jazir pun bersyukur partisipasi masyarakat dalam berdonasi sangat tinggi sehingga KRJ mampu menyediakan takjil hingga sebanyak 4.000 porsi. Terhitung, dana yang dihabiskan untuk menyediakan menu takjil buka puasa bersama gratis tersebut selama sebulan mencapai Rp1.675.000.000,00.

“Belum lagi untuk subsidi sahur dan kegiatan Ramadan, lebih kurang sekitar 2.5 miliar dana yang kita perlukan untuk aktivitas Ramadan dalam satu bulan. Tetapi donasi masyarakat untuk membersamai menyelenggarakan kegiatan ini sangat luar biasa. Alhamdulillah insyaallah tidak hanya tercukupi, tetapi insyaallah seperti tahun-tahun sebelumnya kita masih memiliki saldo dan saldonya itu tidak kita simpan kita akan bagikan, kita distribusikan ke masjid-masjid yang lain supaya bisa menyelenggarakan kegiatan setidaknya untuk penyelenggaraan buka puasa. Masyarakat Jogja ini sangat mendukung event ini dan sudah menjadi tujuan atau salah satu destinasi wisata alternatif di Yogyakarta sekarang ini. Jadi partisipasi yang berupa donasi maupun sponsorship itu sudah cukup memadai, alhamdulillah,” terang Jazir.

Beragam menu takjil buka puasa bersama gratis yang dibagikan selama sebulan kepada masyarakat pun diproduksi langsung oleh kelompok ibu-ibu dasawisma setempat. Sebanyak 27 kelompok dasawisma yang ada masing-masing menyediakan 4.000 porsi per hari, secara bergiliran. “Jadi ini kita melibatkan partisipasi seluruh warga ya. Biasanya kelompok dasawisma ini tidak sekadar hanya memasak tetapi juga ikut memberikan backup berupa subsidi tambahan misalnya mereka kadang menambahkan es krim menambahkan buah dan lain sebagainya,” ucap Jazir.

Menariknya penyajian takjil buka puasa bersama gratis di KRJ ini berbeda dengan masjid lainnya. Takjil buka puasa bersama gratis KRJ disajikan dengan menggunakan piring kaca beserta sendok stainless. Selain agar seluruh masyarakat yang berbuka puasa dapat lebih menikmati hidangan bersama-sama, penggunaan piring kaca dan sendok stainless ini juga untuk sekaligus upaya menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi risiko penumpukan sampah apabila menggunakan alat makan berbahan plastik dan lain sebagainya.

“Kita ingin melestarikan budaya uwuh, bukan sampah. Jadi kalau kita memakai box, memakai bungkus itu tentu dengan ribuan porsi itu akan banyak sampah yang menumpuk. Tetapi dengan piring ini kita mengurangi banyak sekali sampah, Kemudian sampah organiknya kita manfaatkan untuk pakan ternak warga, ada itik, ada ayam, ada lele. Kalau sampah para pedagang itu sudah kita bentuk tim khusus untuk menangani karena pada prinsipnya kita peduli pada kelestarian lingkungan. Jadi jangan sampai aktivitas ini menimbulkan problem sampah,” papar Jazir.

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan juga menghadirkan Pasar Sore Ramadan yang tahun ini diikuti oleh 390 pedagang. Jazir mengatakan, apabila terdapat pedagang yang sekiranya memerlukan modal, Masjid Jogokariyan menyediakan dana pinjaman, sebagai tujuan KRJ untuk meningkatkan kesejahteraan. Lapak yang digunakan para pedagang untuk berjualan selama Ramadan juga gratis tanpa dikenakan biaya sewa.

“Kita tidak jualan lapak, jadi benar-benar free bagi mereka yang ingin berusaha memanfaatkan event tahunan ini. Dari 390 lapak pedagang yang terdaftar, 70% itu warga. Alhamdulillah omzetnya cukup besar. Kira-kira tahun lalu ketika ada penelitian dari beberapa perguruan tinggi di sini, itu (omzet) bisa mencapai 7,5 miliar transaksi dalam satu bulan. Sehingga mereka yang buka usaha selama sebulan itu mendapatkan keuntungan yang bisa digunakan untuk berhari raya, tetapi yang lebih penting juga dapat pengalaman untuk berwirausaha,” ucap Jazir.

Hingga saat ini, Masjid Jogokariyan juga telah mempunyai 160 UMKM permanen yang dibina. Hal ini kemudian turut berdampak pada perolehan zakat maupun infak. “Jadi masyarakat yang tumbuh sebagai pengusaha UMKM ini kemudian mereka membayar infak dan zakatnya ke masjid. Sehingga perolehan infak kita meningkat, perolehan zakat mal kita meningkat. Artinya kesejahteraan masyarakat meningkat dengan adanya event seperti ini. Maka kalau banyak masjid menyelenggarakan, saya kira ini akan bisa menjadi salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jadi bagaimana masjid itu hadir bisa mengentaskan kemiskinan warganya dengan program-program yang ada,” imbuh Jazir.

Lebih lanjut, Jazir menyampaikan, KRJ juga menghadirkan kegiatan Ramadan berupa kegiatan Jogotalkshow setiap Salat Tarawih dengan beberapa pembicara dan tema-tema yang menarik. Tema yang diangkat, yakni seputar isu-isu yang sedang hangat, seperti tentang palestina, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.

“Kita juga menggiatkan kajian Al-Qur’an, seperti pagi sampai sore enggak pernah sepi di sini ada kelas-kelas Tahsinul Qur’an, yang di Ramadan ini lebih dari 35 kelas. Puncaknya kita menyelenggarakan iktikaf selama 10 hari penuh mulai hari ke-20 Ramadan sampai malam Idulfitri,” ujar Jazir.

Iktikaf yang digelar dengan kuota 350 bagi warga luar kota telah terisi penuh. Sementara untuk warga sekitar tidak ada batasan kuota. “Jadi biasanya kalau sudah 10 hari terakhir itu bahkan sampai di Jalan mereka itu beriktikaf karena memang sudah tidak muat lagi. Tapi alhamdulillah mulai tahun yang lalu kita juga sudah kembangkan di Masjid Jokokariyan 2 yang ada di wilayah Cangkringan Sleman yang sedang kita kembangkan,” sebut Jazir.

Sementara itu, kegiatan lain yang baru dilakukan tahun ini adalah pembuatan film. Sebelumnya, Masjid Jogokariyan biasa menggelar program Bioskop Ramadan dengan memutar film-film yang inspiratif bagi masyarakat. Tahun ini, Masjid Jogokariyan mencoba memproduksi film yang inspiratif berkait dengan bagaimana aktivitas Ramadan di Masjid Jogokariyan.

“Ini kita dokumentari kemudian kita buat film pendek supaya mudah untuk diduplikasi bagi para pengurus masjid yang ingin menyelenggarakan kegiatan memakmurkan masjid ya. Terutama di bulan Ramadan. Film ini diproduksi dan dibintangi sendiri oleh teman-teman dari Masjid Jogokariyan,” pungkas Jazir.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *