“Kami percaya Gen Z miliki kekuatan besar memimpin negaranya. Kami yakin merek tak cuma mampu mewujudkan Indonesia penuh inovasi, tetapi juga berkontribusi besar pada masyarakat,” ujar Muhamad Saepudin, Manajer Sekolah Pemimpin Indonesia LPI DD.
Ia menyampaikan, jika mengoptimalkan kemungkinan Gen Z merupakan sebuah tantang tersendiri.
Menjawab tantangan tersebut, BAKTI NUSA menerima 50 aktivis dari 14 kampus pada Indonesia (USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNUD, UNHAS) sebagai penerima manfaat BAKTI NUSA 12 dan juga menggelontorkan beragam pembinaan mumpuni buat mewadahi kecakapan para penerima manfaat memaksimalkan potensinya.
“Di BAKTI NUSA kami menerapkan proses inklusif guna melakukan konfirmasi kesiapan dia menebarkan kebermanfaatan pada penduduk melalui gerakan serta social project masing-masing,” kata Muhamad Saepudin.
Setelah melewati serangkaian pembinaan selama satu tahun, para penerima manfaat BAKTI NUSA 12 dikukuhkan dalam National Mission 2023 bertajuk “Leading Across Time” yang dimaksud dilaksanakan pada 08-10 Desember pada Bogor juga Sukabumi.
“National Mission merupakan pembekalan akhir bagi seluruh calon alumni BAKTI NUSA 12 yang tersebut sudah menjalankan seluruh rangkaian pembinaan tingkat nasional, wilayah, dan juga personal menuju dimensi pasca kampus,” ungkap Muhamad Saepudin.
“Di National Mission kami menekankan pentingnya menjaga integritas sebagai kunci berKolaborAksi melalui Materi Kepemimpinan (leadership, karir, membangun keluarga, lalu kontribusi), serta team building supaya para alumni BAKTI NUSA mampu berkembang menjadi sosok terbaik serta berkontribusi besar pada publik menebarkan kebermanfaatan lebih banyak luas,” tambahnya.
Menggugah semangat 50 calon alumni BAKTI NUSA 12, National Mission 2023 menghadirkan Dr. Irfan Syauqi Beiq, P.hd., Dekan Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB University; Azfar Reza Muqafa kemudian Aghnia Anumillah, Founder Jilbrave; Rina Fatimah, GM Pendidikan Dompet Dhuafa; Guru Agung Pardini, Manajer Pengembangan Pengembangan Pendidikan Dompet Dhuafa; Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD; Bayu Candra Winata, GM Kepemimpinan Literasi Bangsa LPI DD; Muhamad Saepudin, Manajer Sekolah Pemimpin Indonesia LPI DD.
Rina Fatimah dalam sambutannya mengatakan kepemimpinan adalah tanggung jawab kita semua. Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yang mana sanggup kita pelajari serta amati, kuncinya tergantung pada motivasi, keinginan, umpan balik.
“Dompet Dhuafa sebagai pionir gerakan zakat ingin gerakan kebaikan ini terus tersebar luas agar kebermanfaatannya semakin luas; juga teman-teman adalah bagian dari gerakan zakat tersebut,” tegas Rina Fatimah
Senada dengan Rina Fatimah, Mulyadi Saputra, Kepala LPI DD, meyakini jika National Mission dapat menguatkan nilai kepemimpinan BAKTI NUSA dan juga menguatkan solidaritas di tempat antara para PM lalu alumninya.
“Semoga setelah National Mission para alumni terus tumbuh kepekaan sosialnya, menguatkan kepemimpinannya, lalu menguatkan KolaborAksinya, agar idealisme tetap kokoh menopang diri untuk terus berkhidmat kepada masyarakat. Ingat misi kita bukan semata-mata Indonesia tapi dunia. Maka luaskan misi kemudian luaskan mimpi agar langkah menjadi pemimpin dapat terus terpatri,” pesannya.
Pasca National Mission para calon alumni BAKTI NUSA 12 diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan kekinian dibarengi penguasaan life skill mumpuni serta kondisi ketangguhan mental dalam menyelesaikan tantangan.
