GONDOMANAN,REDAKSI17.COM – Kota Yogyakarta tetap menjadi destinasi favorit wisatawan selama musim libur Lebaran 2025. Salah satu lokasi yang paling banyak diminati adalah Pasar Beringharjo, pusat perbelanjaan legendaris di Kota Yogyakarta yang menarik perhatian.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengungkapkan, jumlah pengunjung di Pasar Beringharjo meningkat drastis dibandingkan tahun lalu. Dimana pada tahun 2024 ada sekitar 15.000 pengunjung yang datang ke Pasar Beringharjo, sedangkan di tahun 2025 meningkat menjadi 27.627 pengunjung.
Hal ini juga berdampak bagi omzet penjualan para pedagang di pasar tersebut. “Target di tahun 2024 sudah tercapai, dan tahun ini 2025 malah melebihi target. Mulai 1 April 2025 kunjungan wisatawan ke Pasar Beringharjo tercatat 13.558 wisatawan, dan puncaknya pada hari Jumat, 4 April 2025 yang mencapai 27.627 wisatawan,” jelas Ambar saat diwawancarai, Rabu (9/3).
Ia menyebutkan, tak hanya batik, aneka produk fashion, kerajinan, oleh-oleh seperti kaos, daster, serta kuliner khas di Pasar Beringharjo seperti soto, empal, dan sate kere juga diminati pengunjung.

Foto dokumentasi Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta : Suasana Pasar Beringharjo pada tanggal 1 April 2025.

Suasana ramai juga terasa hingga kawasan Pasar Ngasem, dimana makanan tradisional seperti apem dan wingko laris manis diburu wisatawan.
Meski begitu, Veronica Ambar mencatat, pada akhir pekan setelah libur panjang, omzet mulai menurun. “Hal ini menjadi perhatian kami. Strategi ke depan kami akan giat mempromosikan pasar-pasar dan produknya dengan konsisten dan mendorong digitalisasi pedagang,” ujarnya.
Pihaknya menyebutkan, tengah menyiapkan ‘Beringharjo Official Store’ yang akan hadir di platform e-commerce yang bekerjasama dengan Tokopedia. “Pedagang yang tergabung nantinya akan melalui proses kurasi untuk menjamin kualitas dan perlindungan konsumen. Program ini ditargetkan mulai berjalan pada Mei 2025. Kami berharap wisatawan terus berdatangan ke Kota Yogyakarta dan ikut ‘nglarisi’ pasar-pasar tradisional seperti Beringharjo dan pasar lainnya. Karena ekonomi kerakyatan harus tetap bergeliat,” ungkapnya.
Salah satu, pedagang di Pasar Beringharjo, Andri juga merasakan peningkatan penjualan selama libur Lebaran.
Ia menjelaskan, penjualan selama libur Lebaran melonjak tajam hingga 80 persen. “Biasanya hanya laku satu lusin per hari, tapi selama libur Lebaran bisa sampai tujuh lusin per hari,” ujarnya.

Selain Pasar Beringharjo, Pasar Ngasem juga diburu oleh wisatawan terutama kulinernya.

Pihaknya berharap, penjualan meningkat tidak hanya saat hari libur saja, tetapi setiap hari. “Kami berharap, pemerintah terus mendukung para pedagang dengan membantu mempromosikan produk jualan kami seperti batik, daster dan lainnya melalui media pemerintah. Sehingga, pendapatan kami ada setiap harinya,” imbuhnya.