Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terus berkomitmen terhadap pembangunan yang berkeadilan dan inklusif khususnya dibidang pariwisata yang ramah penyandang disabilitas.
“Hasil pembangunan dan manfaatnya harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas, tanpa terkecuali, tanpa perbedaan, tanpa diskriminasi,” kata Bupati Kulon Progo Dr. R Agung Setyawan ST.MSc.MM pada acara Familiarization (Fam) Trip Difabel tahun 2025 Amphitheater Tonogoro, Banjaroyo, Kalibawang, Selasa (8/7/2025).
Menurut Agung, Kulon Progo harus mampu membangun citra positif kepariwisataan yang ramah difabel sehingga dapat membuktikan kesiapannya menyambut wisatawan difabel, baik domestik maupun mancanegara.
“Hari ini panjenengan semua tentu saja melihat langsung bagaimana infrastruktur dan layanan kami terus diarahkan agar ramah difabel,” ujarnya.
Akan tetapi menurut Agung, Pemkab Kulon Progo menyadari bahwa masih banyak yang harus ditingkatkan. Oleh karena itu, Famtrip ini menjadi ruang refleksi dan evaluasi langsung dari para pelaku utamanya yaitu panjenengan semua.
“Semua itu (destinasi wisata) kami buka lebar-lebar untuk sahabat-sahabat difabel. Kami ingin panjenengan pulang dengan senyum dan berkata “Kulon Progo ramah bagi semua,” kata Agung.
Kepala Dinas Pariwisata, Joko Mursito SSn MA dalam keterangannya menyampaikan kegiatan ini merupakan event tahunan ke-5 yang secara konsisten digelar Dinas Pariwisata sebagai bagian dari program promosi wisata berkelanjutan yang inklusif dan adaptif. Pada Trip Difabel tahun 2025 ini diikuti 40 peserta yang melibatkan Kelompok Disabilitas Kalurahan (KDK).
“Kita kepengen memberikan apresiasi kepada saudara saudari adik-adik kita yang berkebutuhan agar bisa menikmati, kita fasilitasi untuk menikmati wisata di Kulon Progo,” kata Joko.
Dikatakan Joko, Pemkab dalam hal ini Dinas Pariwisata juga perlu saran masukan agar layanan pariwisata bagi disabilitasnya bisa optimal untuk mendukung jargon Laku Wirasa (Layanan Kulon Progo Ramah Disabilitas) yang telah dimiliki Kabupaten Kulon Progo.
“Dan satu-satunya gedung ITIC “Inclusive Tourism Information Center” yang ada di Indonesia itu ya di Kulon Progo,” imbuh Joko.
Joko menambahkan di tahun 2025 pihaknya merencanakan penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA) baru yang didalamnya akan menyisipkan program pembangunan pariwisata yang inklusif.