Kulon Progo,REDAKSI17.COM-Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menerima penyerahan hasil Program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) yang dilaksanakan di Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh.
Program ini difokuskan pada pengembangan ekowisata berbasis teknologi. Serah terima yang berlangsung di Samigaluh pada Sabtu (15/11/2025) ini mencakup 13 item Teknologi Tepat Guna (TTG).
Penyerahan hasil program ini merupakan langkah nyata kolaborasi antara Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Ambarrukmo Yogyakarta dan Universitas Akprind Indonesia, yang bertujuan spesifik untuk meningkatkan kualitas ekowisata di Purwoharjo melalui implementasi teknologi di sektor Pangan, Air Bersih, dan Pengelolaan Sampah.
Rektor Universitas Akprind Indonesia, Dr. Edhy Sutanta, menjelaskan bahwa fokus utama TTG yang diserahkan akan menjawab tantangan mendasar di kawasan wisata. Salah satu teknologi unggulan yang telah terpasang adalah teknologi serbaguna pengolah air siap minum.
“Alat ini unik karena menggunakan tenaga surya (solar cell) untuk memompa dan mengolah air dari sumber, sehingga sepenuhnya mandiri energi. Alat ini dilengkapi pemantau kualitas dan mampu menghasilkan air siap minum dengan kapasitas hingga 50 galon per hari,” terang Dr. Edhy.
Selain itu, untuk mengatasi masalah limbah di kawasan wisata, diserahkan juga insinerator pembakaran sampah yang diklaim ‘nyaris tanpa asap’. Solusi ini diharapkan menjadi jawaban atas isu sampah di Desa Wisata Nila.
Program Kosabangsa juga memberikan TTG yang mendukung pemberdayaan mitra lokal. Pertama dengan Kelompok Tani Ternak Mudi Makmur menerima Perajang rumput (chopper) dan mixer kompos untuk meningkatkan produktivitas pakan dan pengelolaan limbah ternak yang kedua dengan Kelompok Wanita Tani (KWT): Menerima Mesin pengupas singkong dan bakul sirat untuk mendukung pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai jual serta Sprinkler hidroponik berbasis panel surya untuk mendukung kegiatan edukasi pertanian bagi pengunjung wisata.
Ketua Tim Pelaksana dari STP Ambarrukmo Yogyakarta, Novi Irawati , menambahkan bahwa program ini telah memberikan solusi spesifik, termasuk digitalisasi marketing wisata dan pengembangan produk olahan ikon wisata seperti wingko nila, yang secara signifikan meningkatkan pemberdayaan dan manajemen pemasaran di desa.
Dalam sambutannya, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, memberikan apresiasi tinggi terhadap program kolaboratif ini. Bupati menegaskan bahwa arah pembangunan di Kulon Progo tidak hanya berfokus pada aspek fisik.
“Saya tegaskan di Kulon Progo, Kami membangun mulai dari pendidikan karakternya, spiritualitasnya, kemudian juga sampai kepada bagaimana Kita bisa menghormati, menghargai kearifan lokal,” tegas Bupati Agung.
Bupati Agung Setyawan berharap, implementasi program-program Kosabangsa ini dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang lebih maju, berdaya, dan mampu memanfaatkan potensi wilayahnya secara berkelanjutan.




