Jakarta,REDAKSI17.COM – Head of Economic and Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja meyakini Indonesia memiliki potensi untuk berkembang menjadi negara maju. Namun, dia mengatakan Indonesia perlu melakukan 5 strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
“Dalam melakukan reformasi paling sedikit butuh 5 strategi,” kata Enrico dalam tempat sela-sela acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, ASEAN Forging Ahead pada Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, (11/10/2023).
Strategi pertama, kata dia, adalah transisi ke energi yang tersebut dimaksud ramah lingkungan. Dia berkata Indonesia memiliki kemungkinan tambang juga juga manufaktur yang mana luar biasa. Untuk bisa jadi cuma memanfaatkan prospek itu, kata dia, dibutuhkan energi yang tersebut banyak. “Tapi yang digunakan lebih besar tinggi baru terbarukan kemudian ramah lingkungan,” kata dia.
Kedua, Enrico mengatakan Indonesia perlu melanjutkan strategi hilirisasi. Kebijakan diversifikasi sering digaungkan Presiden Joko Widodo untuk memberikan nilai tambah pada item yang digunakan dihasilkan bumi Indonesia. “Hilirisasi juga butuh energi,” tuturnya.
Enrico melanjutkan Indonesia juga perlu mengoptimalkan konstruksi infrastruktur yang hal tersebut sudah ada. Menurut dia, keberadaan infrastruktur seperti jalan, bandara lalu pelabuhan berperan dalam mendistribusikan kebutuhan warga dalam tempat seluruh wilayah Indonesia. Dengan mudahnya akses, pemerintah sudah pernah menekan inflasi. “Kita dapat belaka menyeimbangkan daerah surplus pangan untuk dapat diekspor ke wilayah yang mana mana defisit,” kata dia.
Dia melanjutkan strategi keempat yang dimaksud digunakan perlu dijalani adalah perubahan struktural digital, terutama membangun biosfer pembayaran. Dia bilang semakin mudah pembayaran dilakukan, maka uang yang dimaksud berputar akan semakin cepat. “Sistem pembayaran itu akan semakin meningkatkan Produk Domestik Bruto kita,” katanya.
Terakhir, Enrico mengatakan Indonesia perlu melanjutkan rencana memindahkan ibu kota. Dia bilang pemindahan ibu kota akan berdampak pada pembagian merata pembangunan. Selain itu, pemindahan ibu kota menjadi aksi simbolik bahwa negara ini tengah bergerak ke arah yang dimaksud yang lebih lanjut besar maju.
Enrico mengatakan 5 strategi itu tentu tidaklah ada akan mudah dijalankan. Ada beberapa jumlah total tantangan yang dimaksud mana harus dihadapi, misalnya untuk transisi energi. Indonesia, kata dia, saat ini masih bergantung pada energi fosil, khususnya batu bara. Dia bilang melakukan perubahan sumber energi ini tak murah, maka itu dibutuhkan kesungguhan serta waktu yang dimaksud bukan sebentar untuk melakukannya.
“Dibutuhkan sinergi pemerintah supaya kita sanggup mencapai perekonomian madani dengan pertumbuhan 7% atau di tempat dalam atasnya mendekati 2045,” tuturnya.