Jakarta,REDAKSI17.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyoroti dari suram dari konflik yang sedang berlangsung dalam Laut Merah. Akibat konflik ini, perdagangan melalui Terusan Suez menurunkan sebanyak 42%.
“Perdagangan melalui Terusan Suez turun 42 persen, sejak dimulainya serangan Houthi terhadap pelayaran pada Laut Merah lebih banyak tinggi dari tiga bulan lalu,” ujarnya dalam pidato Sidang Umum PBB, Rabu, (8/2/2024).
Dia menekankan perlunya upaya bersama untuk menggalakkan rekonsiliasi juga meredakan ketegangan, khususnya di area dalam wilayah seperti Yaman kemudian juga Laut Merah. Pasalnya, konflik ini telah lama lama mengancam stabilitas serta juga menghambat jalur perdagangan penting.
Gangguan diproyeksikan akan memperbesar kesenjangan serta kesulitan ekonomi, sehingga berdampak terhadap populasi rentan kemudian menghambat kemajuan pada negara-negara berkembang.
“Negara-negara termiskin dalam dunia akan berhutang lebih banyak besar banyak tahun ini dibandingkan belanja rakyat mereka itu untuk bidang kesehatan, pendidikan, kemudian juga infrastruktur. Sementara itu, pemerintah terpaksa mengurangi penyertaan modal juga layanan penting,” jelasnya.
Menanggapi kemungkinan tersebut, dewan PBB sudah pernah mengagendakan untuk membahasnya pada Konferensi Internasional Keempat tentang Negara Berkembang, juga Kepulauan Kecil pada bulan Mei, serta Konferensi [Internasional] Ketiga mengenai Negara Berkembang daratan pada bulan Juni.
