Jakarta,REDAKSI17.COM – Kondisi pada Laut Merah, Timur Tengah, makin kacau. Pasukan Amerika Serikat (AS) serta Inggris kembali melancarkan serangan putaran keempat terhadap milisi Houthi.
Rabu malam waktu setempat, AS lalu Inggris dilaporkan kembali melakukan serangan terhadap kota-kota di area tempat Yaman. Negeri itu diketahui memang menjadi basis Houthi.
Kantor berita Al-Masirah dan Huthi Saba.net mengatakan serangan AS juga Inggris telah terjadi lama mencapai beberapa sasaran termasuk kota pelabuhan Hodeida kemudian kota Taez. Media AS termasuk CBS serta CNN International, mengutip para pejabat AS, melaporkan serangkaian serangan lain sudah pernah diimplementasikan terhadap sebagian sasaran Houthi dalam dalam Yaman meskipun tidaklah ada disebutkan total jelasnya.
Hal ini terjadi setelah AS mengumumkan bahwa Houthi sudah pernah dimasukkan kembali ke dalam daftar entitas “teroris” oleh sebab itu serangan dia itu pada Laut Merah. Houthi sendiri menyerang kapal-kapal di tempat area jalur perdagangan dunia tersebut, untuk menggalang warga Palestina di dalam tempat Jalur Gaza, tempat Israel memerangi kelompok Hamas.
Dalam keterangan lain, militer AS mengatakan sudah pernah menembak 14 rudal Houthi yang digunakan dimaksud siap ditembakkan ke kapal-kapal dalam Laut Merah. AS berujar rudal-rudal itu berada dalam jalur peluncuran.
“Pasukan AS melakukan serangan terhadap 14 rudal Huthi yang mana didukung Iran kemudian dimuat untuk ditembakkan di tempat dalam wilayah yang tersebut dikuasai Houthi pada Yaman,” kata Komado Pusat AS, dikutip AFP, Kamis (18/1/2024).
“Rudal-rudal yang tersebut digunakan berada pada jalur peluncuran ini menghadirkan ancaman besar terhadap kapal dagang,” tambahnya.
Sementara Houthi mengatakan akan membalas AS. Milisi Houthi juga akan terus menembak kapal-kapal yang digunakan dimaksud melintas.
“Kami akan terus menargetkan kapal-kapal Israel yang dimaksud itu menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang tersebut hal itu diduduki, bukan peduli bagaimana agresi Amerika-Inggris mencoba mencegah kami melakukan hal tersebut,” kata manusia pejabat militer Huthi kepada TV Al-Masirah, dikutip laman yang dimaksud digunakan sama.
Laut Merah merupakan 15% bagian dari jalur pelayaran internasional. Ini merupakan jalan tercepat lalu lintas barang dari Asia ke Eropa, melalui Terusan Suez.
Akibat serangan ini Menurut Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman, saat ini, sekitar 200.000 kontainer diangkut melalui Laut Merah setiap hari. Angka ini jeblos dari sebelumnya, 500.000 per hari pada bulan November.
“Pengalihan perhatian terhadap serangan itu telah dilakukan terjadi menyebabkan perjalanan antara pusat produksi Asia serta konsumen Eropa memakan waktu hingga 20 hari tambahan besar lama,” kata Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Perdagangan Kiel, Julian Hinz.
“Hal ini juga tercermin dari menurunnya nomor perdagangan Jerman kemudian UE, akibat barang-barang yang dimaksud diangkut sekarang ini masih berada dalam laut serta belum dibongkar di area tempat pelabuhan sesuai rencana,” kata Hinz dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan pelacakan kapal Kpler, juga mengatakan kapal yang digunakan tak melalui Laut Merah, akan memutar ke Afrika Selatan pada dalam Tanjung Harapan. Otomatis perjalan lebih banyak lanjut lama, dengan estimasi waktu tambahan 10 hari.