Home / Politik / Legislator Golkar Ini Yakini Prabowo-Gibran Jawaban untuk Kepemimpinann Indonesia Terkini

Legislator Golkar Ini Yakini Prabowo-Gibran Jawaban untuk Kepemimpinann Indonesia Terkini

 

Jakarta,REDAKSI17.COM – Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka adalah jawaban untuk kepemimpinan Indonesia saat ini.

Alasannya, Legislator Golkar asal Jawa Tengah ini menilai, tidak salah jika ulama, pengasuh ponpes, santri dan warga NU lainnya menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Gibran.

Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Forum Ulama dan Santri Se-Indonesia (FUSI) yang memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Forum tersebut terdiri dari sejumlah ulama dan pengasuh pondok pesantren di DKI Jakarta.

“Alasannya, pertama, Prabowo bukan figur baru dan asing bagi NU. Tahun 1995 sudah dijadikan anggota kehormatan Ansor zaman Ketua Umumnya Alm Habib Iqbal Assegaf,” ujar Nusron dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).

Kedua, politikus Golkar ini mengungkapkan, figur Prabowo-Gibran mencerminkan kombinasi ‘Nusantara’ yang dalam arti NU, Santri dan Tentara.

“Pak Prabowo adalah tentara sejati yang punya jiwa leadership tinggi. Pak Prabowo santrinya Gus Dur. Tidak pernah menyakiti apalagi mengkhianati Gus Dur. Semua tahu itu kedekatan Gus Dur dan Prabowo,” terangnya.

Nusron menilai sosok Gibran Rakabuming adalah santri dari KH Abdul Karim Surakarta. Ia yakin dan mengetahui keluarga Presiden Jokowi menuntut ilmu agama langsung dari KH Abdul Halim.

“Saya tahu persis keluarga Pak Jokowi dari almarhumah Ibunya, istri dan anak-anaknya Pak Jokowi semua ngaji Al-Qur’an sama Mbah Kyai Abdul Karim,” tegasnya.

Alasan terakhir menurut Nusron, pasangan Prabowo-Gibran mencerminkan simbol rekonsiliasi dan keberlanjutan, sehingga diyakini mampu menciptakan stabilitas politik, dan ekonomi Indonesia dapat meningkat.

Selain itu, semua program yang bagus dari Presiden Jokowi, menurutnya akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran. Sementara, program yang belum sempurna akan diperbaiki.

“Ini sesuai semangat kaidah dan prinsip NU. Al Muhafadzah ala qodimi al sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (melestarikan nilai nilai lama yang masih baik, dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik),” terangnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *