PALU,REDAKSI17.COM – Anggota DPRD Kota Palu dari Partai Perindo Andika Riansa Mustaqim terus menunjukkan komitmennya sebagai legislator muda yang aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam sepekan terakhir, dia turun ke dua titik daerah pemilihannya yakni Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan dan Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga untuk menggelar reses.
Bagi anggota legislatif (Aleg) termuda di DPRD Kota Palu ini, reses bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi momen penting untuk membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat.
“Aspirasi masyarakat adalah kompas bagi kerja-kerja kami di parlemen. Apa yang disuarakan akan kami perjuangkan agar bisa dirasakan manfaatnya secara nyata,” kata Andika, Selasa (6/5/2025).
Dalam dialog interaktif di Birobuli Utara, legislator kelahiran 2 Desember 1998 ini mengajak masyarakat, terutama generasi muda untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembangunan daerah.
“Partisipasi anak muda itu penting. Kita ingin proses pembangunan yang partisipatif dan berkeadilan. Saya ingin kegiatan seperti ini ke depan bisa lebih inklusif dan tidak terlalu kaku,” tuturnya.
Sementara saat reses di Kelurahan Boyaoge, Andika menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat yang diterimanya sebagai wakil rakyat. “Semua aspirasi saya tampung dan InsyaAllah saya akan mengusahakan ada yang direalisasikan di Kelurahan Boyaoge ini,” tuturnya.
Masyarakat di dua titik reses itu menyuarakan berbagai isu yang cukup beragam. Mulai dari infrastruktur jalan, drainase dan penerangan, hingga permintaan bantuan modal usaha dan penguatan sarana pendidikan keagamaan.
Warga Boyaoge juga menyampaikan aspirasi terkait peningkatan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di lahan wakaf. Meski menyadari belum semua aspirasi langsung terealisasi, mereka tetap mengapresiasi kinerja Andika yang merupakan lulusan SMAN 1 dan Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu, ini.
Sementara itu, Gita dari Sekolah Parlemen Muda menilai reses anggota legislatif Partai Perindo atau dikenal sebagai Partai Kita ini sebagai ruang dialog yang positif. “Melihat langsung proses reses memberikan kami perspektif baru tentang bagaimana seharusnya ruang dialog antara wakil rakyat dan masyarakat dijaga,” ungkapnya.