Home / Nasional / Lewat Sosbang, Densus 88 Dorong Warga Waspadai Radikalisasi Sejak Dini

Lewat Sosbang, Densus 88 Dorong Warga Waspadai Radikalisasi Sejak Dini

Jakarta Selatan,REDAKSI17.COM – Direktorat Pencegahan (Ditcegah) Densus 88 Antiteror Polri menjadi narasumber utama dalam kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) yang bertajuk “Peran Serta Masyarakat dalam Deteksi Dini dan Cegah Dini terhadap Bahaya Terorisme dan Radikalisme”. Kegiatan ini digelar di Kantor Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (12/8/2025).

 

Acara ini merupakan kolaborasi berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya terorisme dan radikalisme. Sebanyak 100 peserta hadir, melibatkan berbagai unsur penting seperti Ketua Dewan Kota Jakarta Selatan, perwakilan Kesbangpol, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), para Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Ketua RT/RW se-Jakarta Selatan, anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta tokoh masyarakat.

 

Asisten Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Selatan, Tomi Fudihartono, mewakili Wali Kota, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan. Penguatan nilai-nilai Pancasila dan kewaspadaan kolektif adalah benteng utama kita, ujarnya, menekankan bahwa kewaspadaan kolektif merupakan kunci untuk mencegah infiltrasi paham radikal dan terorisme.

 

Tiga narasumber ahli turut memaparkan materi kunci dalam kegiatan ini. Kepala Balai Permasyarakatan Jakarta Selatan, Darmalingganawati, Bc.Ip., S.H., M.H., M.Si, menjelaskan peran Bapas dalam deradikalisasi dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Sementara itu, praktisi Nyi Mas Diane Wulansari mengingatkan bahwa radikalisasi seringkali menyasar generasi muda melalui narasi, gim daring, dan media sosial, sehingga ketahanan keluarga menjadi sangat penting.

 

Dari Ditcegah Densus 88, Kompol Didik Risdianto menjelaskan mekanisme radikalisasi, mulai dari tahap paparan hingga perekrutan. Ia mendorong pendekatan soft approach melalui edukasi, dialog, dan deradikalisasi.

 

Partisipasi aktif masyarakat, termasuk lewat forum-forum lokal, menjadi kunci keberhasilan pencegahan, tegas Kompol Didik Risdianto, mendorong sinergi antara pemerintah, tokoh agama, masyarakat, dan aparat keamanan.

 

Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pertanyaan, pengalaman, dan strategi yang telah mereka lakukan di lingkungan masing-masing.

 

Melalui kegiatan ini, panitia berharap dapat memperkuat jejaring kewaspadaan dini dan ketahanan sosial masyarakat Jakarta Selatan dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *