Wirobrajan,REDAKSI17.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta kembali menggulirkan program Literasi Terapan (LITA) sebagai bagian dari pengembangan budaya literasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Kali ini kegiatan LITA mengusung tema Zero Waste Cooking yang digelar di tiga kelurahan Kemantren Wirobrajan (Patangpuluhan, Wirobrajan dan Pakuncen) pada Kamis (9/10/2025). Melalui Literasi Terapan, DPK Kota Yogyakarta terus berupaya menghadirkan kegiatan literasi yang tidak hanya menumbuhkan minat baca, tapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Kepala DPK Kota Yogyakarta Afia Rosdiana menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola bahan makanan di tingkat rumah tangga.

“Melalui edukasi dan demonstrasi memasak dengan konsep zero waste menjadi fokus utama kegiatan, sejalan dengan program Pemerintah Kota Yogyakarta, Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS), yang mendorong pengurangan volume sampah dari sumbernya,” jelasnya.

Pihaknya beharap melalui kegiatan LITA tersebut, masyarakat mampu mengubah cara pandang terhadap bahan pangan dan sisa makanan. Mengoptimalkan bahan pangan, mulai mengurangi sisa dapur, dan kreatif dalam memasak dengan cara yang ramah lingkungan.

“LITA dengan tema Zero Waste Cooking menjadi contoh nyata bahwa literasi bukan hanya soal membaca buku, namun juga tentang bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Sebanyak 120 peserta yang merupakan perwakilan Tim Penggerak-Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) se-Kemantren Wirobrajan mengikuti kegiatan tersebut. Dengan menghadirkan instruktur dari TP PKK Kota Yogyakarta Tolok Triasih.

Triasih menyebutkan, peserta diajak untuk berkreasi mengolah bahan makanan agar tidak menyisakan limbah dapur yang terbuang percuma. Selain itu juga diajarkan cara mengolah sisa bahan masakan menjadi menu baru yang lezat dan bernilai gizi, tanpa meninggalkan sampah.

“Penerapan pola hidup zero waste dapat dimulai dari langkah-langkah kecil di rumah tangga, tantangannya adalah bagaimana kita bisa melakukannya secara konsisten. Selain itu satu hal penting yang mendukung keberhasilan program pengurangan sampah adalah memilah, yang kemudian dilakukan dengan mengolah” sebutnya.

Sementara itu anggota PKK Kelurahan Pakuncen, Rahayu Feriyanti, mengatakan kegiatan Literasi Terapan Zero Waste Cooking memberikan pengalaman baru yang bermanfaat bagi para ibu rumah tangga.

“Selama ini kami sering kali membuang sisa sayuran atau bahan dapur yang dianggap tidak terpakai. Setelah mengikuti kegiatan ini, kami jadi tahu ternyata banyak yang masih bisa dimanfaatkan menjadi olahan baru. Misalnya batang brokoli bisa dijadikan tumisan,” ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menambah wawasan, tapi juga mendorong kebiasaan baru dalam rumah tangga untuk lebih hemat dan peduli terhadap lingkungan.

“Harapannya kegiatan ini bisa rutin dilakukan dan menyebar ke masyarakat yang lebih luas, agar gerakan zero waste benar-benar bisa diterapkan mulai dari rumah,” tambahnya.