Gedongtengen,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dinpertaru) menggelar puncak peringatan Gebyar Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) 2025 di Hotel Royal Darmo, Selasa (18/11). Acara ini sekaligus menjadi momen pengumuman dan penyerahan penghargaan bagi para pemenang Lomba Hantaru 2025.

Kepala Dinpertaru Kota Yogyakarta, Wahyu Handoyo menjelaskan bahwa Lomba Hantaru tahun ini menghadirkan empat kategori, yaitu lomba video reels, lomba penulisan esai, lomba fotografi, dan lomba poster. Total terdapat 804 peserta, jumlah yang jauh melampaui perkiraan penyelenggara.

“Ini membuktikan bahwa tata ruang kini semakin menjadi perhatian masyarakat, baik pelajar maupun masyarakat umum,” ungkapnya.

Wahyu mengungkapkan penyelenggaraan yang keempat kalinya ini mengusung  tema besar “Padhang Resik Jogjaku”. Tema ini diambil untuk mengajak masyarakat menjaga ruang kota agar tetap terang, bersih, dan bebas dari dua jenis sampah yaitu sampah visual dan sampah fisik.

“Resik ini bukan hanya soal tidak ada sampah fisik, tetapi juga bebas dari sampah visual. Ini juga menjadi bentuk edukasi agar masyarakat semakin peduli terhadap tata ruang,” ujar Wahyu.

Diakuinya lomba kali ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi terkait program Mas JOS, gerakan yang sedang digencarkan Pemkot untuk mengatasi kondisi darurat sampah di Kota Yogya. Melalui karya-karya peserta, terlihat bahwa masyarakat telah memahami konsep pengolahan sampah dan nilai kebersihan yang ingin diwujudkan Kota Yogya.

“Dalam esai, poster, video, maupun foto, peserta mampu menggambarkan apa itu Mas Joss, bagaimana pengolahan sampah, dan bagaimana mewujudkan Padang Resik Jogja,” ujarnya.

Pemenang lomba esai

Menurutnya tingginya minat peserta juga dipengaruhi oleh sistem penyelenggaraan lomba yang digarap lebih matang. Wahyu menuturkan bahwa setelah empat tahun pelaksanaan, Dinpertaru terus belajar dari pengalaman, mulai dari sistem kerja kegiatan, desain lomba, hingga persiapan yang dimulai sejak jauh hari sebelum pelaksanaan.

“Persiapannya panjang. Dari hadiah, target peserta, hingga penentuan tema yang relevan, semua dirancang sejak sebelum lomba dimulai di bulan September,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa karena pendaftaran dibuka secara online dan disebarkan melalui media sosial, banyak peserta dari luar Kota Yogyakarta termasuk dari luar Pulau Jawa. Bahkan, salah satu pemenang berasal dari luar Jawa, meski tidak dapat hadir langsung karena jarak yang cukup jauh.

“Ini sangat membanggakan bagi kami. Artinya pesan yang ingin disampaikan melalui Hantaru ini mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.

 

Salah satu peserta lomba, Gibran Rafandra Arsa Wibowo menjadi peserta termuda masih berusia 10 tahun dari SDN Kotagede 5. Ia berhasil meraih Juara 2 Kategori Lomba Poster, menggambar maskot Mas JOS dengan bagus lengkap dengan lima langkah Mas Joss, yang ia buat secara manual.

Gibran menceritakan bahwa ia mengetahui lomba ini dari sekolah dan langsung tertarik ikut karena hobi menggambar. Inspirasi gambar ia cari sendiri melalui internet. Ketika ditanya perasaannya setelah meraih juara, Gibran mengaku sangat senang.

Pemenang lomba video reels

Hadiah yang ia terima rencananya akan ia tabung untuk persiapan masuk SMP. Ia juga bercerita bahwa ia sering meraih juara dalam perlombaan mengambar atau mewarnai rutin mengikuti lomba menggambar setiap minggu bersama ayahnya bahkan sering mendapat juara.

“Suka sekali menggambar dan sering ikut lomba kalau waktu libur, tapi baru ini ikut lomba gambar poster,” katanya.