Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor. Dua desa terdampak, yakni Bumiaji dan juga Bulukerto.
“Tanah longsor mengakibatkan pipa hipam dua desa terputus, yaitu Desa Bumiaji kemudian Desa Bulukerto,” katanya dilansir dari Antara.
Dua desa yang dihubungkan pipa hipam dengan panjang 96 meter. Pada beberapa bagian terputus akibat longsor yang digunakan terjadi sekitar pukul 14.45 WIB tersebut.
Akibat putusnya pipa tersebut, pasokan air bersih untuk dua desa dalam Kecamatan Bumiaji terputus. Sebanyak 165 konsumen di area Desa Bumiaji dan juga 680 konsumen dalam Bulukerto kesulitan mengakses air bersih.
BPBD Kota Batu pun melakukan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di dalam dua desa tersebut.
“Pipa hipam yang digunakan terputus sepanjang 96 meter, mengganggu 165 konsumen di area Desa Bumiaji lalu 680 konsumen pada Desa Bulukerto,” katanya.
Agung menjelaskan selain intensitas hujan yang dimaksud tinggi, longsor disebabkan tanah yang dimaksud labil. Tanah dalam lokasi hal itu pernah dikeruk. Selain itu, tidaklah ada jalur khusus aliran pembuangan air.
Dia menambahkan, longsor juga terjadi di tempat Desa Sumberejo, Kecamatan Batu. Plengsengan nonteknis mengalami longsor dengan panjang enam meter kemudian tinggi empat meter.
Hujan deras yang digunakan mengguyur pada siang hari tadi juga menyebabkan banjir di dalam Jalan Mawar Putih, Dusun Sukorembug, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Tiga rumah terdampak banjir dengan ketinggian 20-30 sentimeter.
“Selain itu, satu Sekolah Dasar Negeri 03 Sidomulyo juga terendam banjir,” katanya.