Jakarta,REDAKSI17.COM – Menko Polhukam mengaku sudah pernah bertemu dengan Ketua Umum PDIP . Ia mengungkap pertemuannya dengan Megawati mendiskusikan ideologi kemudian konstitusi.
Hal itu menjawab pertanyaan awak media kesulitan pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) yang dimaksud mana menyebut Mahfud sudah lama bertemu Megawati.
“Bahas bermacam-macam, oleh sebab itu beliau (Megawati) Kepala Pengarah BPIP, saya Menko Polhukam, itu ada kaitannya antara ideologi juga konstitusi. Kalau bicara dengan Ibu Mega ya urusan ideologi, konstitusi, gitu aja. Dan itu sering dilakukan,” ujar Mahfud saat ditemui usai acara penandatanganan nota kesepahaman MK dengan Kemenko Polhukam dalam area Gedung MKRI, Jakarta, Selasa (3/10).
Mahfud juga membantah saat ditanya persoalan apakah dirinya ditawarkan posisi calon duta presiden (cawapres).
“Oh, ndak ada. Masa nawarin cawapres di dalam area tempat begitu,” kata Mahfud.
Mahfud juga menjawab pertanyaan mengenai pertemuannya dengan Ketua Umum PPP Mardiono.
“Lho, saya ini Menko Polhukam. Sering ketemu Pak Anwar Usman, Pak Mardiono, Pak Airlangga, Bu Mega, sering ketemu lah. Kan, sering ada acara-acara kenegaraan juga,” jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menegaskan bahwa dia tak pernah mengatakan dirinya sebagai cawapres.
Selain itu, Mahfud juga menanggapi hasil survei yang mana dimaksud menyebut dirinya miliki elektabilitas yang tinggi.
“Ya, itu biar berkembang lah sesuai dengan perkembangan kebijakan pemerintah kita lalu mengarah ke jadwalnya nanti,” imbuhnya.
Diberitakan, Romy sebelumnya menyebut Mahfud juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah terjadi terjadi bertemu Megawati.
“Yang saya dengar, nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega. Bahkan MMD juga sudah bertemu dengan Ketum PPP, Pak Mardiono, beberapa waktu lalu. Namun dalam pertemuan-pertemuan tersebut, tak spesifik membicarakan pencawapresan,” ujar Romy dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com.
Dalam kesempatan itu, Romy memahami baik Mahfud maupun Khofifah merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang tersebut mempunyai rekam jejak panjang dalam dalam beberapa jumlah agregat jabatan publik.
Romy mengatakan Mahfud merupakan politikus PPP saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999. Sementara Khofifah, pernah menjadi Juru Bicara PPP saat menjadi anggota Fraksi PPP di area dalam Sidang Umum MPR tahun 1997.
Bahkan, kata dia, PPP juga menjadi satu-satunya partai parlemen yang mana dimaksud mengusung Khofifah sebagai cagub dalam Pilkada Jatim 2008. Kala itu, Romy menyebut dirinya menjadi ketua tim pemenangan.
Pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo diusung sebagai akan datang capres dari PDIP. Saat ini, Ganjar telah dilakukan terjadi mengantongi dukungan dari PDIP, PPP, Partai Hanura, juga Partai Perindo.
Kendati demikian, hingga saat ini, Ganjar belum menentukan sosok calon duta presiden yang digunakan akan mendampinginya.
Terdapat sebagian nama telah dilakukan dijalankan masuk bursa cawapres Ganjar, seperti Sandiaga Uno, Mahfud MD, Andika Perkasa, lalu Khofifah Indar Parawansa.





